Home > Galeri

Yayasan Hari Puisi dan Badan Bahasa Tandatangani Naskah Kerjasama Dukungan Teknis dan Administrasi

Kerja Sama Badan Bahasa dengan Yayasan Hari Puisi tersebut meliputi antara lain dukungan berkarya sastra nasional melalui berbagai dukungan teknis dan dokumentasi.
Ketua YHP, Asrizal Nur dan Kepala Badan Bahasa, Hafidz Muksin menunjukkan naskah kerja sama. (Foto: Dok YHP)
Ketua YHP, Asrizal Nur dan Kepala Badan Bahasa, Hafidz Muksin menunjukkan naskah kerja sama. (Foto: Dok YHP)

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Yayasan Hari Puisi (YHP) mencatat sejumlah sejarah penting dalam percaturan budaya dan kesusasteran Indonesia.

Selain berhasil memperjuangkan tanggal kelahiran penyair Chairil Anwar 26 Juli ditetapkan sebagai Hari Puisi Indonesia oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Yayasan Hari Puisi (YHP) juga menandatangani Nota Kesepahaman atau Naskah Kerja Sama dengan Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Kemendikdasmen.

Nota kesepahaman itu ditandatangani oleh Ketua YHP Asrizal Nur dan Kepala Badan Bahasa Hafidz Muksin berlangsung di tengah acara Penetapan 26 Juli sebagai Hari Puisi Indonesis di Teater Plaza Taman Ismail Marzuki Jakarta.

Baca juga: Meriahnya Malam Inagurasi Sekolah Bintara dan Cakra Buana, Sajikan Karya Kreasi Berkesenian

Kerja Sama Badan Bahasa dengan Yayasan Hari Puisi tersebut meliputi antara lain dukungan berkarya sastra nasional melalui berbagai dukungan teknis dan dokumentasi.

"Berkegiatan sastra, pertukaran informasi, sumber daya promosi berkaitan sastra, edukasi, sayembara, serta pelibatan masyarakat melalui kegiatan baca puisi. Itulah naskah kerjasama yang kami tandatangani," ungkap Hafid Muksin dalam. Keterangan yang diterima, Sabtu (02/08/2025).

Memperkaya peradaban

Menyinggung ditetapkannya tanggal kelahiran penyair Chairil Anwar 26 Juli sebagai Hari Puisi Indonesia, Hafid mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan pengurus YHP.

"Apresiasi dan terimakasih yang tulus kami haturkan kepada Menteri Kebudayaan yang telah menetapkan Hari Puisi Indonesia sebagai sebuah hari peringatan," paparnya.

Baca juga: Impact Preneurs Summit 2025, Ajang Networking Startup dan Investor Muda

Upaya itu, menurut Hafidz, mewujudkan sastra Indonesia terus berkembang di masa yang akan datang.

Dia juga mengucapkan terimakasih kepada pengurus YHP yang telah berkolaborasi dengan Badan Bahasa.

"Bersinergi dan bertukar informasi untuk mengembangkan karya sastra Indonesia dalam semangat gambang sastra Indonesia yang mengangkasa dan mendunia," sambungnya.

Hafidz mengatakan, Badan Bahasa akan terus berupaya mendukung ekosistem kesusasteraan Indonesia melalui perayaan Hari Puisi Indonesia secara berkala, memperluas jangkauan, memperluas apresiasi karya sastera, dan mendorong sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha dalam pelindungan dan pengembangan sastera Indonesia.

Baca juga: Layakkah Tom Lembong dan Hasto Dapat Abolisi dan Amnesti?

"Dengan tulus kepada tokoh budayawan dan sastrawan kami sampaikan terimakasih dengan segenap kesucian hati atas segala pengabdian mewujudkan sastra melalui puisi yang terus digelorakan sebagai wujud kreativitas, kritik sosial, dan harapan," tegasnya.

Negara hadir

Sementara itu sejumlah pengurus YHP yang dimintai pendapatnya terkait penetapan 26 Juli sebagai Hari Puisi Indonesia oleh Menteri Kebudayaan, Ketua YHP Asrizal Nur mengungkapkan hal itu sebagai bentuk hadirnya negara dalam dunia perpuisian khususnya dan kesusasteraan pada umumnya.

"Alhamdulillah, setelah melihat perjuangan pengurus YHP selama 13 tahun, akhirnya Pemerintah menetapkan 26 Juli sebagai Hari Puisi Indonesia. Negara hadir dalam perpuisian dan kesusasteraan Indonesia, " pujinya ketika dihubungi Sabtu (02/08/2025).

Baca juga: Sidak Bersama Gubernur Jatim dan Pertamina Pantau Kelancaran Distribusi BBM di Jember

Ke depan dia optimis negara akan terus mendukung kegiatan dan perjuangan perayaan Hari Puisi Indonesia di seluruh pelosok Tanah Air.

"Karena sekarang Hari Puisi sudah milik bersama, silakan merayakannya di daerah masing-masing dengan cara masing-masing, " ungkapnya.

Senada dengan itu, Wakil Ketua YHP Danny Susanto menyebutkan, setelah menghadapi banyak tantangan dan kendala, dia bahagia akhirnya Bangsa Indonesia resmi memiliki Hari Puisi yang dirayakan setiap tanggal 26 Juli.

"Hari Puisi Indonesia penting sebagai identitas bangsa dan nation building melaluii dunia kebudayaan dan kesusateraan," tegasnya.

Baca juga: Terapkan Program Subsidi Tepat LPG, Ombudsman RI Apresiasi Pertamina Patra Niaga

Selain mengapresiasi kerja keras sesama pengurus YHP, dia menyebut dua nama di lingkungan Kementerian Kebudayaan, yakni Linda Djalil dan Nisa Rengganis, yang telah berperan penting dalam memediasi sehingga penetapan Hari Puisi Indonesia dapat terlaksana.

"Allahuakbar. Terimakasih kepada Menterii Kebudayaan yang telah menetapkan tanggal 26 Juli sebagai Hari Puisi Indonesia yang diusulkan Yayasan Hari Puisi, " ungkap Ketua YHP Rida Liamsi.

Bagi Rida, penetapan Hari Puisi itu mencerminkan pengakuan dan penghargaan kepada YHP dan komunitas kepenyairan Indonesia

"Sekarang puisi telah mendapat tempat terhormat dan menjadi kebanggaan Bangsa Indonesia," pungkas Rida K Liamsi dengan nada haru.

Baca juga: Dinkes Depok Jelaskan Konsep Kampung Kota untuk Implementasi KTR

Tasyakuran

Seiring dengan telah berakhirnya rangkaian perhelatan penetapan acara Hari Puisi Indonesia, Asrizal Nur mengundang seluruh pengurus dan keluarganya untuk hadir dalam acara tasyakuran di Megamendung, Puncak, Bogor, Jawa Barat, Minggu (03/08).

Acara yang digelar di Villa Rumah Budaya HMA itu akan diisi dengan rapat evaluasi/rencana kerja, doa syukur bersama, dan pembacaan puisi.

"Setelah bertungkus lumus dan tegang mempersiakan dan menggelar acara HPI kemarin, kita perlu bersantai sejenak sebelum melanjutkan program kerja mendatang, " cetus Asrizal. (***)

Penulis: Herman Syahara

× Image