Magnum Estate International Hadirkan Resort di Kawasan Wisata Pantai Sanur

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Sejak ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pada akhir 2022 dengan menitikberatkan pada sektor pariwisata dan kesehatan, Sanur menjadi destinasi pariwisata dan properti idaman.
Proyek infrastruktur besar—seperti mall terbesar di Bali, rumah sakit internasional baru, pelabuhan yacht, didukung dengan perluasan jalan dan trotoar tepi pantai—terus membawa gelombang minat parawisatawan dan investor.
Meskipun warga lokal menyuarakan keprihatinan tentang pelestarian identitas budaya dan pesona Sanur, banyak juga warga lokal yang mengakui manfaat dari perubahan ini.
Baca juga: Sanur's Journey: Evolving Into Bali's Most Welcoming Destination
Selain prospek ekonomi yang membaik, satu keuntungan yang tak terbantahkan adalah semakin banyaknya lapangan kerja berkualitas yang tersedia dekat rumah.
“Dulu, banyak dari kami harus menempuh perjalanan jauh—kadang ke Kuta, Seminyak, atau bahkan lebih jauh—untuk bekerja di sektor pariwisata dan perhotelan,” ujar Ketut, seorang warga Sanur.
“Tapi sekarang, dengan begitu banyaknya pembangunan di lingkungan kami sendiri, kami menemukan peluang kerja jauh lebih dekat. Baik itu di hotel, pusat kebugaran, konstruksi, atau bahkan sektor kreatif, ini sangat terasa manfaatnya. Kami menghabiskan waktu lebih sedikit untuk perjalanan dan lebih banyak untuk berkumpul bersama keluarga, dan komunitas jadi terasa lebih kuat.”
Baca juga: Perang Iran-Israel Berpotensi Ganggu Kinerja Neraca Perdagangan Indonesia
Menurut estimasi, proyek-proyek skala besar ini telah menciptakan ratusan pekerjaan baik langsung maupun tidak langsung, dan memberikan kontribusi besar pada pertumbuhan lokal yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Menurut Badan Pusat Statistik Bali, pulau ini telah menyambut 6,3 juta kunjungan wisatawan mancanegara pada 2024, meningkat 20,21% dibanding 2023.
Data pertengahan tahun 2024 juga menunjukkan tingkat hunian hotel di Sanur rata-rata mencapai 85–90%.
Peningkatan ini menunjukkan, kini Sanur memiliki daya tarik sebagai destinasi pesisir utama. Data ini menegaskan momentum positif yang terus menumbuhkan kepercayaan investor dan menggerakkan aktivitas ekonomi di seluruh wilayah.
Baca juga: PLN Perkuat UMKM untuk Usaha yang Lebih Berkeadilan
Di antara proyek-proyek unggulan yang sedang dibangun di area Sanur, salah satunya adalah Magnum Resort Sanur.
Sebagai salah satu flagship project dari Magnum Estate International, resort ini terletak di salah satu lahan tepi laut terakhir di Sanur.
Resor mewah empat lantai ini menawarkan hunian 1–3 kamar tidur dengan sistem smart-home, Jacuzzi, dan pemandangan panoramik laut serta Gunung Agung.
Properti seluas 8.000m² ini juga dilengkapi beach lounge, rooftop lounge, kafe, spa, studio kebugaran dan yoga, coworking space, parkir bawah tanah, serta akses yacht pribadi.
Baca juga: Kinerja Positif Diraih Pertamina Patra Niaga Sepanjang 2024
Berkebalikan dengan rumor yang beredar, proyek ini terus berjalan. Meski penundaan baru-baru ini memicu spekulasi dalam media sosial, klaim tersebut tidak berdasar.
“Kami sempat menghentikan sementara pembangunan karena kami memerlukan penyesuaian antara struktur, MEP, dan gambar arsitektur,” ujar Charles, Direktur PT. Indonesia Capital Sanur.
“Proses penyesuaian itu kini telah selesai, dan dengan tim ahli yang kini sudah bergabung, kami memperkirakan konstruksi akan dimulai dalam beberapa minggu mendatang.”
Baca juga: Tren Positif, Magnum Estate International Bangun Ekosistem Properti Modern di Bali
Magnum Resort Sanur juga menunjukkan komitmen penuh terhadap pemenuhan regulasi. Pada April 2024, proyek ini memperoleh rekomendasi dari Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Bali, diikuti penerbitan izin lingkungan AMDAL resmi oleh Gubernur Bali pada Maret 2025.
“Saat ini kami berada di tahap akhir proses penerbitan izin pembangunan (PBG), yang sedang dalam proses. Setelah seluruh kewajiban regulasi terpenuhi, kami siap melanjutkan pembangunan dengan penuh kepatuhan,” pungkas Charles. (***)