PDI Perjuangan Tunda Kongres, Ini Dua Kemungkinannya

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK - Kongres PDI Perjuangan bisa mundur dari April tapi tetap di tahun 2025. Hal itu disampaikam langsung oleh Puan Maharani, politikus PDIP yang juga Ketua DPR RI (2024-2029).
Mundurnya Kongres PDIP, menurut Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul Jakarta M Jamiluddin Ritonga, bisa dilihat dari dua kemungkinan.
"Pertama, bisa jadi internal PDIP belum siap dan solid dalam melaksanakan kongres. Belun siap di sini bukan dalam pelaksanaan teknis kongres itu sendiri," ujar Jamil di Jakarta, Rabu (16/04/2025).
Menurutnya, belum siap di sini bisa berarti konsolidasi di internal dalam menetapkan siapa ketua umum PDIP mendatang. Pilihannya tetap Megawati Soekarnoputri yang menjadi ketua umum atau diturunkan ke Puan Maharani atau Prananda Prabowo.
Hal itu, tambahnya, tampaknya belum ada kesepakatan di internal PDIP, khususnya trah Soekarno. Karena itu, bila dilaksanakan kongres pada April 2025 dinilai akan sangat riskan.
Jadi, lanjutnya, menunda kongres kiranya menjadi pilihan terbaik. Perpecahan di internal partai, khususnya trah Soekarno, dapat diminimalkan.
Dua, PDIP tampaknya masih melihat adanya gangguan dari eksternal bila dilaksanakan April 2025. Gangguan itu bisa saja pihak luar dengan menggunakan internal untuk menggagalkan kongres.
"Indikasi itu terlihat karena ada suara-suara di internal yang tidak menghendaki Megawati kembali menjadi ketua umum. Pihak internal ini kiranya perpanjangan tangan dari pihak eksternal yang menginginkan kongres PDIP gagal," ungkap mantan Dekan Fikom IISIP Jakarta ini.
Hal itulah yang harus diantisipasi PDIP hingga kongrea ditunda. PDIP ingin memastikan kongrea nantinya akan sesuai dengan agenda, termasuk ketua umum yang diinginkan.
"Dengan begitu, PDIP memastikan kongres tidak mendapat gangguan dari eksternal. PDIP juga ingin memastikan ketua umum terpilih nantinya sesuai skenario trah Soekarno, " pungkas Jamil. (***)