Wali Kota Depok Larang Titip dan Tolong Anak Siapapun Juga di Penerimaan Siswa Baru

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok dilarang melakukan praktik titip dan tolong anak siapapun juga dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) atau atau Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) di Kota Depok.
Hal itu ditegaskan Wali Kota Depok, Supian Suri dalam apel pagi di Balai Kota Depok, Senin (03/03/2025).
Penerimaan siswa baru harus diikuti sesuai prosedur yang sudah ditetapkan. Hal ini dilakukan untuk menjaga kualitas pendidikan, terutama sekolah negeri.
"Saya dan Pak Chandra (Wakil Wali Kota Dspok) punya tekad, saya minta Disdik dukungannya. Tentunya PPDB tahun ini tidak ada lagi titip-menitip. Tidak ada lagi satu kelas dengan jumlah kuota yang melebihi batas. Karena kita mempertaruhkan betul kualitas pendidikan untuk masa depan anak-anak kita," kata Supian Suri.
Menurut Supian, jika satu rombongan belajar (rombel) yang seharusnya diisi maksimal 36 siswa menjadi 45 siswa, maka akan sulit bagi mereka untuk berkonsentrasi dalam belajar.
"Saya tegaskan pentingnya penataan sistem pendidikan yang lebih baik. Pemkot Depok akan berupaya mendukung sekolah swasta sebagai alternatif bagi siswa yang tidak tertampung di sekolah negeri," tegasnya.
Ia menekankan pentingnya investasi dalam pendidikan dan kesehatan. Ia berharap ke depan semakin banyak lulusan sekolah di Depok yang diterima di Universitas Indonesia (UI).
"Yang dari luar Depok saja banyak yang ingin masuk UI, sementara anak-anak Depok sendiri jumlahnya masih kecil. Ini harus kita perbaiki," terang Supian.
Ia juga menyoroti toilet di sekolah-sekolah negeri yang harus bersih, rapi, dan layak digunakan. Ia meminta jajarannya segera melakukan pengecekan dan perbaikan jika ditemukan fasilitas yang kurang memadai.
"Saya minta dalam waktu dekat, khususnya toilet sekolah SD Negeri maupun SMP Negeri, harus rapi dan layak. Sebelum kita bicara soal sarana pendidikan lainnya, toiletnya dulu yang harus diperbaiki," ungkap Supian. (***)