RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Selama Bulan Suci Ramadan 1446 Hijriah atau 2025, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok membuat aturan larangan mengadakan aktivitas Sahur On The Road (SOTR).

Menurut Wali Kota Depok, Supian Suri, meskipun konsep SOTR baik, tetapi kerap disalahkan artikan oleh masyarakat, sehingga memicu gangguan dan ancaman keamanan serta ketertiban umum. Salah satunya tawuran.

"Kami tidak mengizinkan di Kota Depok Sahur On The Road karena kegiatan ini relatif akan banyak mudharat dibandingkan kemanfaatannya," ujar Supian dalam keterangan yang diterima, Sabtu (01/03/2025).

Surat Edaran (SE) Polda Metro Jaya untuk seluruh daerah di bawah wilayah hukumnya dilarang SOTR. Hal itu juga sebagai dasar tidak diizinkannya aktivitas SOTR di Kota Depok.

Untuk itu, Pemkot Depok akan segera menerbitkan larangan aktivitas SOTR tersebut yang telah disepakati bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Majelis Ulama Indonesia (MUI), Kantor Kementerian Agama (Kemenag), PC Nahdlatul Ulama (NU), dan PD Muhammadiyah.

Lanjut Supian, keputusan ini diambil untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat yang menjalankan ibadah puasa Ramadhan.

"Kami punya semangat yang sama, kita songsong Ramadan tahun ini berjalan khidmat buat umat muslim yang menjalankan ibadah, begitu juga nyaman bagi saudara yang tidak menjalankannya," jelasnya.

Guna memastikan SOTR tidak ada di Depok, Pemkot Depok bersama aparat kepolisian dari. Polres Metro (Polrestro) Depok dan pasukan TNI dari Kodim 0508/Depok akan menggelar patroli bersama di 11 kecamatan.

"Untuk menjaga kekhidmatan, kita bentuk patroli bersama Ramadhan di 11 Kecamatan, titik patrolinya di kantor kecamatan masing-masing," terang Supian. (***)