Home > Bisnis

YDBA dan Disperindag Jawa Barat Komitmen Kembangkan IKM di Wilayah Bandung

LPB Bandung mendukung terbentuknya pola pikir yang terbuka agar IKM Bandung bisa maju.
Penandatanganan perjanjian pembinaan Industri Kecil Menengah (IKM) wilayah Bandung antara Astra melalui Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) serta Dinas Perindag Jabardi saat peresmian Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) Bandung pada Jumat (20/12/2024). (Foto: YDBA)
Penandatanganan perjanjian pembinaan Industri Kecil Menengah (IKM) wilayah Bandung antara Astra melalui Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) serta Dinas Perindag Jabardi saat peresmian Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) Bandung pada Jumat (20/12/2024). (Foto: YDBA)

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK – Sejak 4 dekade lalu, Astra melalui Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) berkomitmen untuk menjalankan pembinaan Industri Kecil dan Menengah (IKM) di tanah air agar naik kelas, mandiri dan berkelanjutan.

Dalam menjalankan pembinaan tersebut Astra terus berupaya menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah.

Sejak akhir tahun 2023, YDBA rutin berkomunikasi dengan Dinas Perindustrian & Perdagangan Provinsi Jawa Barat (Dinas Perindag Jabar) untuk memperluas program pembinaan IKM yang dilakukan YDBA di wilayah Jawa Barat. YDBA sendiri telah menjalankan program pembinaan IKM manufaktur di Citeureup, Bogor, Jawa Barat.

Program kolaborasi bersama Dinas Perindag Jabar dimulai dengan diselanggarakannya program pembinaan IKM logam yang berada di wilayah Lingkungan Industri Kecil (LIK) UPTD Logam Jawa Barat pada Januari 2024. Sebanyak 28 IKM terlibat dalam pembinaan tersebut dengan mengikuti beberapa program, antara lain Pelatihan Mentalitas Dasar, Pelatihan & Pendampingan Manajemen 5R (Ringkas, Rapi, Resik, rawat, Rajin), Pelatihan & Pendampingan Cost Calculation, Pelatihan Pengukuran dan beberapa program pembinaan lain yang mendukung peningkatan kompetensi IKM.

Untuk mendukung komitmen dan konsistensi para IKM dalam mengembangkan bisnis yang dijalankannya melalui program pembinaan tersebut, YDBA bersama Dinas Perindag Jabar yang didukung oleh Kementerian Perindustrian RI mendirikan cabang atau dikenal Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) Bandung yang kedepannya akan intens memberikan program pembinaan, antara lain pelatihan, pendampingan, fasilitasi pemasaran dan fasilitasi pembiayaan kepada para IKM di bidang manufaktur, craft dan kuliner.

LPB Bandung diresmikan pada 20 Desember 2024 oleh Ketua Pengurus YDBA, Rahmat Samulo dan Kepada Dinas Perindag Jabar, Noneng Komara Nengsih. Turut menyaksikan Sekretaris Pengurus YDBA, Ema P. Prasetio; Bendahara Pengurus YDBA, Agung K. Sampurno; Direktur Industri Kecil dan Menengah Logam, Mesin, Elektronika dan Alat Angkut, Kementerian Perindustrian RI, Ir. Dini Hanggandari, Msi; Kepala UPTD industri logam Dinas Perindag Jabar Pahala Hatigoran Marbun, S.ST., M.M. dan Quality Assurance Head PT Astra Honda Motor, Setyo Budi Anang Yuliarto.

Dalam peresmian LPB tersebut, YDBA bersama Dinas Perindag Jabar juga turut menandatangani perjanjian kerjasama terkait pembinaan IKM di wilayah Bandung.

Untuk mendukung rantai pasok industri besar yang melibatkan IKM, dalam peresmian LPB Bandung juga dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara YDBA, perusahaan tier 1 PT Astra Honda Motor dan IKM binaan yang tentu didukung oleh PT Astra Honda Motor sebagai Agen Pemegang Merek (APM) industri otomotif roda-2 di Indonesia. Terdapat 8 IKM yang dipercaya untuk memasok produknya ke 6 perusahaan tier 1 PT Astra Honda Motor, yaitu PT Berdikari Metal Engineering, PT Caturindo Agung Jaya Rubber, PT Karya Putra Sangkuriang, PT Kayaba Indonesia, PT Mada Wikri Tunggal dan PT Siner Terang Logamjaya.

Rahmat Samulo berharap para IKM dapat mengoptimalkan LPB sebagai wadah untuk meningkatkan kompetensi mereka dalam menghasilkan produk sesuai quality, cost, delivery (QCD) yang dibutuhkan oleh para customer/ ayah angkat mereka.

Rahmat juga berharap, adanya LPB Bandung ini bisa mendukung mentalitas dasar/ pola pikir IKM agar terus menunjukkan sikap untuk terus berubah, mau berbagi, komitmen dan konsisten.

Sedangkan, Noneng Komara Nengsih menyampaikan, bahwa kolaborasi yang dilakukan Dinas Perindag Jabar bersama YDBA ini merupakan bentuk strategi dari program MITIGASI (Kemitraan Industri Terintegrasi).

Noneng berharap dengan kolaborasi ini, IKM di Bandung khususnya yang berada di LIK UPTD Logam dapat meningkat secara kompetensi dan bisa menjadi bagian dari rantai pasok perusahaan besar, yang ke tentu kedepannya dapat mendukung Jabar Menyala.

Ir. Dini Hanggandari, Msi yang hadir dalam peresmian, turut menyampaikan harapannya dengan didirikan LPB Bandung. Dini berharap dengan adanya program pembinaan yang dilakukan YDBA bersama Dinas Perindag Jabar melalui LPB Bandung dapat mendukung kontribusi IKM terhadap perekonomian di Indonesia serta memperkuat lokalisasi di tanah air.

Menutup rangkaian kegiatan peresmian LPB Bandung, dilakukan Bincang #IKMBandungSiapBeraksi dengan narasumber Rahmat Samulo, Setyo Budi Anang Yuliarto, Pahala Hatigoran Marbun, S.ST., M.M., Pemilik IKM Binaan di Bandung CV Grand Manufacturing Indonesia, Muhamad Khaelani dan dimoderatori oleh External Relations YDBA, Agustin.

Dalam bincang #IKMBandungSiapBeraksi tersebut, Khaelani menyampaikan bahwa adanya LPB Bandung ini memberikan semangat dan pandangan baru bagi para IKM, khususnya IKM Logam yang berada di sekitar LIK. “Dalam menjalankan bisnis, awalnya kami hanya fokus pada order, yang penting order selesai. Tapi setelah ikut program pembinaan dari YDBA dan Dinas

Perindag Jabar, kami jadi paham dan fokus terkait quality, cost dan delivery,“ ucap Khaelani.

Di akhir bincang tersebut, Khaelani menyampaikan harapannya terkait hadirnya LPB Bandung.

Khaelani berharap, dengan adanya LPB Bandung bisa mendukung terbentuknya pola pikir yang terbuka agar IKM Bandung bisa maju bersama. ***

× Image