Home > Gaya Hidup

Regina Felicia Hadiputri, Juara Puteri Duta Kesehatan Indonesia 2024, Mahasiswa UI yang Angkat Isu Cerebral

Prestasi ini diraih melalui ajang Anugerah Duta Kesehatan Indonesia (ADKI) 2024 yang diselenggarakan oleh Ikatan Duta Kesehatan Indonesia di Usmar Ismail Hall, Jakarta, pada (17/11/2024).
Regina Felicia Hadiputri, mahasiswa FKUI berhasil meraih gelar Juara Puteri Duta Kesehatan Indonesia 2024. (Foto: Dok Biro Humas & KIP UI)
Regina Felicia Hadiputri, mahasiswa FKUI berhasil meraih gelar Juara Puteri Duta Kesehatan Indonesia 2024. (Foto: Dok Biro Humas & KIP UI)

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Regina Felicia Hadiputri, mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) berhasil meraih gelar Juara Puteri Duta Kesehatan Indonesia 2024.

Prestasi ini diraih melalui ajang Anugerah Duta Kesehatan Indonesia (ADKI) 2024 yang diselenggarakan oleh Ikatan Duta Kesehatan Indonesia di Usmar Ismail Hall, Jakarta, pada (17/11/2024).

Regina melewati serangkaian penilaian ketat mulai dari penugasan advokasi, pengabdian masyarakat, pra-karantina, karantina, Top 10 Advocacy Speech, dan sesi tanya jawab di babak Top 5.

Regina mengungkapkan motivasi mengikuti ajang ini adalah untuk memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kesadaran dan pendidikan kesehatan kepada masyarakat Indonesia.

“Sebagai mahasiswa kedokteran, saya merasa memiliki tanggung jawab moral untuk memberdayakan masyarakat dengan pengetahuan dan sumber daya. Motivasi saya juga didasari oleh keyakinan bahwa seorang duta bukan hanya representasi simbolis, tetapi agen perubahan yang aktif. Seperti kata yang sering saya pegang, you are what you do, not what you say you'll do,” jelas Regina dalam keterangan yang diterima, Kamis (19/12/2024).

Salah satu inisiatif utama Regina adalah program “Caring Hearts for Cerebral Palsy Families” yang dia rintis sejak tahun 2021 saat masih berusia 14 tahun. Program ini bertujuan untuk membantu keluarga kurang mampu yang memiliki anak dengan Cerebral Palsy (CP) di Jawa Timur, melalui layanan medis, dukungan sosial, dan edukasi masyarakat untuk menghapus stigma terhadap CP.

Cerebral palsy (CP) adalah gangguan neurologis yang memengaruhi kemampuan seseorang untuk bergerak, menjaga keseimbangan, dan postur tubuh. Gangguin ini memengaruhi banyak individu dan keluarga, namun pemahaman masyarakat terhadap CP masih sangat terbatas.

Berbeda dengan penyakit yang lebih umum dan mudah dikenali, CP sering kali dianggap asing oleh banyak orang, padahal ini merupakan isu penting di Indonesia, baik dari segi medis maupun tantangan sosial.

Isu tentang CP ini menjadi topik yang diangkat Regina pada babak Top 10 Advocacy Speech. Dia menyoroti pentingnya diagnosis dini, perawatan medis yang memadai, dan dukungan sosial bagi keluarga dengan anak CP.

Statistik resmi mengenai CP di Indonesia masih langka, namun secara global, CP memengaruhi sekitar 2-3 kelahiran per 1.000 kelahiran hidup.

Dengan angka kelahiran di Indonesia sekitar 4 juta per tahun, diperkirakan ada 8.000 - 12.000 anak lahir dengan CP setiap tahunnya. Namun, data yang terbatas dan pelaporan yang minim membuat prevalensi sebenarnya sulit dipastikan.

“Di daerah terpencil, kurangnya fasilitas kesehatan dan tenaga spesialis menyebabkan banyak kasus CP tidak terdiagnosis atau tidak mendapatkan penanganan yang memadai. Kesadaran publik tentang CP juga masih rendah. Dibandingkan dengan kampanye kesehatan lainnya, seperti diabetes atau stunting, CP kurang mendapat perhatian nasional. Padahal, kampanye ini penting untuk mendorong diagnosis dini, perawatan efektif, dan pemahaman masyarakat yang lebih luas,” papar Regina.

Sebagai Juara Puteri Duta Kesehatan Indonesia 2024, Regina berkomitmen untuk terus mengembangkan program "Caring Hearts for Cerebral Palsy Families" dan memperluas advokasinya.

Dia juga berencana memanfaatkan teknologi dan media sosial untuk menjangkau lebih banyak orang dan menyebarkan edukasi kesehatan yang relevan.

“Saya ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada keluarga, teman-teman, sponsor, dan berbagai institusi yang telah memberikan dukungan, bantuan, serta dorongan semangat, saya sangat berterima kasih,” ucap Regina.

Regina berharap dapat terus memperjuangkan akses kesehatan yang inklusif, terutama bagi kelompok rentan di daerah terpencil atau keluarga yang kurang mampu.

Dalam kapasitasnya sebagai mahasiswa kedokteran, Regina berkomitmen untuk menjadi seorang pendidik dan advokat yang mampu meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya layanan kesehatan preventif dan rehabilitatif, khususnya Gen Z untuk memanfaatkan potensi dalam menciptakan perubahan di bidang kesehatan.

Dekan FKUI Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH., MMB turut mengapresiasi prestasi yang diraih oleh Regina.

“Selamat kepada Regina Felicia Hadiputri atas prestasi gemilangnya. Prestasi yang dicapai menunjukkan bahwa mahasiswa FKUI tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga memiliki kepedulian sosial yang mendalam. Semoga ini menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus berkarya dan membawa dampak positif bagi masyarakat,” ucap Prof. Ari. (***)

× Image