Home > Info Kampus

Dosen FK UI Raih Asia-Pasific Ophthalmic Trauma Excellence Award di Bali

Oftamologi adalah cabang ilmu kedokteran yang mempelajari anatomi, fisiologi dan penyakit terkait bola mata, saraf mata, jaringan penunjang sekitar mata dan tulang orbita.
Ahli Oftalmologi dan dosen di FK UI, Dr. dr. Yunia Irawati, SpM(K) menerima Ophthalmic Trauma Excellence Award. (Foto: Dok Biro Humas & KIP UI)
Ahli Oftalmologi dan dosen di FK UI, Dr. dr. Yunia Irawati, SpM(K) menerima Ophthalmic Trauma Excellence Award. (Foto: Dok Biro Humas & KIP UI)

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Ahli Oftalmologi dan dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI), Dr. dr. Yunia Irawati, SpM(K) yang menerima Ophthalmic Trauma Excellence Award untuk kategori Asia Pasific Excellence Award.

Penghargaan ini diberikan oleh Asia Pacific Ophthalmic Trauma Society (APOTS) pada pertemuan ke-8 APOTS yang berlangsung di Bali, pada 8-10 November 2024 lalu.

Penghargaan tersebut mengakui kontribusi dosen yang akrab disapa Dr. Ira dalam bidang trauma oftalmologi, terutama peran aktifnya dalam studi multisenter IGATES (International Global Alliance for Trauma Eye Studies).

Oftamologi adalah cabang ilmu kedokteran yang mempelajari anatomi, fisiologi, dan penyakit terkait bola mata, saraf mata, jaringan penunjang sekitar mata dan tulang orbita.

Selain itu, Dr. Ira juga terlibat dalam memperkuat regulasi penanganan trauma kimia di Indonesia, yang diharapkan dapat meningkatkan penanganan pasien dengan lebih efisien dan efektif.

Dr. Ira menyatakan kebanggaannya dapat membawa nama UI ke kancah internasional melalui penghargaan ini.

"Penghargaan ini tidak hanya menjadi pencapaian pribadi, tetapi juga kebanggaan bagi institusi yang telah mendukung saya. Semoga ini bisa menginspirasi teman-teman lain untuk terus berkarya, khususnya di bidang oftalmologi dan trauma mata," ujar Dr. Ira dalam keterangan yang diterima, Senin (16/12/2024).

Dr. Ira mengungkapkan bahwa minatnya di bidang oftalmologi dan penanganan trauma mata didorong oleh peran penting mata dalam kualitas hidup seseorang.

"Tingginya variasi kasus trauma mata di Indonesia memerlukan perhatian khusus untuk memberikan hasil yang optimal bagi para pasien," terangnya.

Sebagai seorang dosen di FK UI, Dr. Ira juga menekankan pentingnya dukungan kampus dalam perjalanan kariernya. Fasilitas riset dan lingkungan akademis yang mendukung di UI menjadi landasan bagi kontribusinya di dunia oftalmologi.

Selain mengajar, Dr. Ira aktif dalam penelitian dan pengabdian masyarakat, termasuk program KATAMATAKU-UI yang bertujuan mendeteksi komplikasi mata pada penderita lepra.

Melalui penghargaan ini, Dr. Ira berharap dapat memperkuat reputasi FK UI sebagai pusat unggulan riset dan pendidikan di bidang oftalmologi. dr. Yunia juga mendorong kolaborasi dengan institusi lain di kawasan Asia Pasifik untuk memperkuat keahlian dalam trauma mata.

"Dengan berbagi ilmu dan teknologi, kita bisa menghadirkan solusi inovatif untuk tantangan di bidang ini," kata Dr. Ira.

Dalam visinya, Dr. Ira berharap Fakultas Kedokteran UI terus melahirkan inovasi dan berperan sebagai pionir dalam pengembangan oftalmologi di Asia Pasifik.

Melalui penghargaan ini, Dr. Ira semakin termotivasi untuk terus berkontribusi dalam memajukan kesehatan mata di tingkat regional dan global.

Asia Pacific Ophthalmic Trauma Society (APOTS) didirikan pada tahun 2011 oleh Prof. Dr. Rajvardhan Arzad dari Sun Yat Sen University, Prof. Dr. S. Natarajan dari Aditya Jyot Eye Hospital, Prof. Caroline Chee dan dr. Gangadhara Sundar dari National University Health System Singapore serta Dr. Rupesh Agrawal, Kepala Penelitian dan Ilmuwan Klinis di National Healthcare Group Eye Institute.

Badan ini bertujuan untuk menetapkan kebijakan dalam perawatan subspesialisasi trauma mata dan merumuskan pedoman umum berdasarkan pengobatan berbasis bukti.

Acara ini juga bersamaan dengan peresmian Indonesia Ophthalmic Trauma Society (INAOTS).

Dr. dr. Yunia Irawati, MD., sebagai President bersama dua orang lulusan FKUI lainnya yaitu, dr. Gitalisa Andayani dan dr. Alia Arianti sebagai Vice President dan Treasurer. Saat ini, INAOTS telah beranggotakan lebih dari 100 dokter ahli mata yang tersebar di seluruh Indonesia. (***)

× Image