Home > Sekolah

Project Expose di SMP School of Human, Mengangkat Tema Fast Fashion dan Dampak Sampah Tekstil

Proyek ini tidak hanya menjadi sarana edukasi bagi para siswa, tetapi juga memberikan wawasan penting mengenai peran konsumsi pakaian dalam kerusakan lingkungan yang semakin meluas.
Proyek ini tidak hanya menjadi sarana edukasi bagi para siswa, tetapi juga memberikan wawasan penting mengenai peran konsumsi pakaian dalam kerusakan lingkungan yang semakin meluas. (Foto: Dok SMP School of Human)
Proyek ini tidak hanya menjadi sarana edukasi bagi para siswa, tetapi juga memberikan wawasan penting mengenai peran konsumsi pakaian dalam kerusakan lingkungan yang semakin meluas. (Foto: Dok SMP School of Human)

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Pada 30 November 2024, SMP School of Human yang bertempat di jalan Mendut 126, Kranggan Jatisampurna, Kota Bekasi menggelar acara spektakuler bertajuk Project Expose, yang mengangkat isu serius terkait industri mode, yaitu Fast Fashion dan dampak buruk sampah tekstil terhadap lingkungan.

Proyek ini tidak hanya menjadi sarana edukasi bagi para siswa, tetapi juga memberikan wawasan penting mengenai peran konsumsi pakaian dalam kerusakan lingkungan yang semakin meluas.

Latar Belakang Proyek

Fast Fashion merupakan istilah yang merujuk pada produksi pakaian dalam jumlah besar dengan harga murah dan desain yang selalu mengikuti tren terkini. Fenomena ini berkontribusi besar terhadap permasalahan sampah tekstil, yang sering kali berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA).

Meskipun banyak pakaian yang dihasilkan oleh industri fashion masih layak pakai, banyak dari pakaian tersebut justru tidak dipakai lagi, menumpuk di lemari atau bahkan dibuang begitu saja. Hal ini memperburuk masalah sampah dan polusi yang disebabkan oleh tekstil.

Project Expose di SMP School of Human berusaha mengangkat isu tersebut dengan tujuan mengedukasi para siswa dan masyarakat sekitar mengenai pentingnya pemikiran kritis terhadap konsumsi mode serta langkah-langkah untuk meredesain dan mendaur ulang pakaian lama.

Dengan konsep yang integratif, proyek ini melibatkan berbagai mata pelajaran untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam dan aplikatif mengenai dampak lingkungan dari sampah tekstil.

Pelaksanaan Proyek: Kolaborasi Antar Mata Pelajaran

Pelaksanaan Project Expose dimulai dengan pemberian materi yang terintegrasi dalam beberapa mata pelajaran. Di antaranya, pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) membahas tentang pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh sampah tekstil, sedangkan mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS) mengajak siswa untuk memahami konteks Sustainable Development Goals (SDGs) dalam perspektif lokal, regional, dan global. Selain itu, pelajaran Bahasa Indonesia turut dilibatkan untuk memberikan pemahaman mengenai teks prosedur, yang menjadi dasar dalam pelaksanaan kegiatan meredesain pakaian.

Para siswa kemudian dibagi menjadi empat kelompok yang masing-masing fokus pada teknik desain yang berbeda.

Kelompok pertama mempelajari teknik Sulam, di mana siswa belajar cara menghias pakaian dengan benang dan jarum. Kelompok kedua fokus pada teknik Tie Dye, yang memungkinkan siswa untuk menciptakan pola warna yang unik pada kain.

Kelompok ketiga belajar teknik Mute atau penggunaan payet untuk mempercantik pakaian, sementara kelompok terakhir mempelajari Eco Print, yaitu teknik mencetak pola alami menggunakan bahan-bahan dari alam.

Talkshow dan Fashion Show: Edukasi untuk Masyarakat

Sebagai bagian dari kegiatan, perwakilan dari masing-masing kelompok kelas 8 yaitu Aqeelah Qanita perwakilan dari kelompok Sulam, Leika perwakilan dari kelompok Mute, Diandra perwakiland ari kelompok Tie Dye, dan Syara perwakilan dari kelompok Eco print melaksanakan talkshow yang mengedukasi para peserta mengenai pentingnya meredesain pakaian lama dan bagaimana hal tersebut dapat mengurangi dampak negatif industri fashion terhadap lingkungan.

Talkshow ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada siswa dan orang tua mengenai langkah-langkah praktis yang dapat diambil dalam mengurangi limbah tekstil, seperti mendaur ulang pakaian yang tidak terpakai.

Setelah talkshow, acara dilanjutkan dengan Fashion Show yang menampilkan hasil karya redesain dari seluruh siswa kelas 7.

Pakaian-pakaian yang telah diubah melalui teknik-teknik desain kreatif dipamerkan dalam acara ini, yang tidak hanya memperlihatkan hasil karya, tetapi juga menunjukkan bahwa pakaian bekas masih memiliki potensi untuk digunakan kembali dengan cara yang menarik dan fungsional.

Workshop: Keterlibatan Orang Tua dalam Proses Redesain

Puncak dari Project Expose adalah pelaksanaan workshop yang melibatkan orang tua siswa. Workshop ini dipandu langsung oleh para siswa yang telah terlatih dalam masing-masing teknik desain.

Orang tua dibagi ke dalam empat kelompok sesuai dengan teknik yang telah dipelajari anak-anak mereka, dan diminta untuk membawa barang-barang yang bisa diredesain, seperti baju lama, celana, sweater, bandana, dan berbagai aksesori lainnya.

Workshop ini tidak hanya memberikan keterampilan baru bagi orang tua, tetapi juga mempererat hubungan antara siswa dan orang tua dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Pameran Karya: Menampilkan Hasil Kreativitas Siswa

Sebagai penutup, seluruh ruang pelaksanaan acara disulap menjadi exhibition yang menampilkan peralatan dan produk hasil karya siswa. Setiap kelompok memamerkan hasil redesain mereka, baik itu pakaian yang telah disulap menjadi lebih menarik maupun peralatan yang digunakan dalam proses kreatif tersebut.

Pameran ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk menunjukkan hasil kerja keras mereka sekaligus mengedukasi pengunjung mengenai pentingnya kreativitas dalam mengurangi sampah tekstil.

Dampak Positif Proyek

Project Expose di SMP School of Human tidak hanya memberikan pengalaman berharga bagi siswa dalam hal keterampilan desain dan kesadaran lingkungan, tetapi juga berfungsi sebagai kampanye sosial untuk mengurangi sampah tekstil.

Proyek ini mengajak siswa dan orang tua untuk berperan aktif dalam upaya melestarikan lingkungan, serta mengubah pola pikir konsumtif yang sering kali mengarah pada pemborosan.

Dengan pendekatan yang kreatif dan edukatif, diharapkan para siswa dapat menjadi agen perubahan yang membawa dampak positif bagi masyarakat sekitar, serta menciptakan kesadaran yang lebih luas mengenai dampak negatif fast fashion dan sampah tekstil.

Dengan mengusung tema Fast Fashion dan sampah tekstil, Project Expose di SMP School of Human pada 30 November 2024 menjadi sebuah inisiatif yang penting dalam membentuk generasi yang lebih peduli terhadap lingkungan.

Melalui kolaborasi antar mata pelajaran, pelatihan keterampilan desain, talkshow, fashion show, hingga workshop yang melibatkan orang tua, proyek ini berhasil menciptakan pengalaman edukatif yang tidak hanya bermanfaat bagi siswa, tetapi juga bagi seluruh komunitas sekolah.

Semoga kegiatan serupa dapat terus digelar di masa depan untuk memperkuat kesadaran lingkungan di kalangan generasi muda. (***)

Penulis : Epong Utami (Kepala SMP School of Human dan Certified Trainer of ROOTS)

× Image