Petruk Semar, Terobosan Cerdas Promosi Hasil Inovasi Pertanian Kota Semarang
RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, yang akrab disapa Mbak Ita, kembali meluncurkan inovasi untuk memperkuat sektor pertanian dan mendukung ketahanan pangan di Kota Semarang melalui program Petruk Semar (Petani Truck Semarang Punya). Inovasi ini hadir sebagai solusi untuk memasarkan hasil pertanian secara langsung dari petani kepada konsumen.
"Petruk Semar ini adalah mobil yang akan digunakan untuk penjualan hasil-hasil pertanian dari Kota Semarang, baik dari kebun dinas maupun para petani," ujar Mbak Ita dalam keterangan resminya pada Senin (18/11/2024).
Inovasi ini dirancang untuk memutus mata rantai distribusi yang selama ini menjadi kendala bagi petani, sekaligus memberikan akses langsung ke pasar.
Mbak Ita juga mengungkapkan rencana strategis ke depan untuk memperluas operasional Petruk Semar di seluruh kecamatan.
“Tadi saya sudah minta, kalau anggarannya ada di tahun 2025, kita siapkan untuk seluruh kecamatan. Ini untuk mendukung urban farming dan kelompok tani agar bisa langsung memasok kebutuhan masyarakat ,” terangnya.
Dukung Pemasaran Saat Panen Raya
Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang, Shotiah, menyampaikan bahwa Petruk Semar tidak hanya digunakan untuk memasarkan hasil kebun dinas, tetapi juga memberikan ruang bagi petani untuk memasarkan produk mereka.
“Kami harapkan Petruk Semar bisa menjadi solusi saat panen raya, di mana sering terjadi kendala pemasaran. Mobil ini akan berkeliling ke berbagai lokasi untuk menjangkau lebih banyak konsumen,” jelas Shoti’ah.
Truk ini telah dimodifikasi dengan rak-rak khusus untuk mempermudah penjualan langsung berbagai produk, seperti sayuran, buah-buahan, hasil ternak, dan komoditas lainnya. Selain itu, Petruk Semar juga akan mendukung berbagai kegiatan pemerintah, seperti Pak Rahman (Pasar Rakyat Aman), Pasar Tani, dan Semarang Farmers Market.
"Dengan Petruk Semar, kita tidak perlu membuat stan-stan khusus. Mobil ini bisa langsung datang ke acara pemerintah atau pasar tani dengan membawa produk pertanian yang lengkap,” imbuhnya.
Kualitas Terjamin dan Langkah Sosialisasi
Dinas Pertanian memastikan bahwa semua produk yang dipasarkan melalui Petruk Semar telah melewati proses quality control untuk menjamin kualitasnya.
“Tidak semua hasil pertanian itu nanti bisa masuk ke kami. Tetap harus kami kurasi agar hanya barang-barang yang berkualitas yang dapat difasilitasi penjualannya," jelas Shoti’ah.
Ke depan, sosialisasi kepada kelompok tani akan menjadi prioritas agar lebih banyak petani yang dapat memanfaatkan fasilitas ini untuk memasarkan hasil panennya.
Dengan hadirnya Petruk Semar, Mbak Ita optimis program ini tidak hanya akan memperkuat ketahanan pangan, tetapi juga memberdayakan petani lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Semarang secara keseluruhan. (***)