Fahira Idris Sebut "Ketupat" Ini Cocok untuk Ibu Rumah Tangga di Jakarta yang Mau Buka Usaha
RUZKA-REPUBLIKA NETWORK — Kemandirian ekonomi perempuan, terutama ibu rumah tangga, menjadi salah satu fondasi penting dalam pembangunan sosial dan ekonomi di Jakarta. Oleh karena itu, penting bagi Pemerintah memiliki perhatian dan program khusus terhadap pemberdayaan ekonomi untuk ibu rumah tangga terutama yang ingin mengembangkan usaha dari rumah.
Anggota DPD RI Dapil DKI Jakarta Fahira Idris mengungkapkan, program kredit tanpa bunga yang bisa diakses dengan cepat menjadi solusi yang ramah dan inklusif bagi perempuan, terutama ibu rumah tangga di Jakarta yang ingin memulai atau mengembangkan usaha. Menurutnya, fasilitasi akses permodalan ini sangat relevan untuk usaha kecil dan mikro yang dimiliki dan dikelola oleh perempuan.
“Berbagai studi menunjukkan bahwa perempuan memiliki kontribusi signifikan dalam sektor UMKM, namun sering sekali menghadapi tantangan dalam memperoleh akses permodalan. Dengan program kredit tanpa bunga ini, ibu rumah tangga dapat membuka usaha rumahan tanpa perlu khawatir terhadap beban utang yang menggerus keuntungan mereka. Itulah kenapa, saya sangat mendukung Program ‘Ketupat’ atau kredit tanpa bunga akses cepat yang diusung oleh pasangan nomor urut satu Ridwan Kamil-Suswono atau R1DO. Bagi saya program ini cocok bagi ibu rumah tangga yang mau buka usaha,” ujar Fahira Idris di Jakarta, Ahad (16/11/2024).
Selain memfasilitasi permodalan, lanjut Senator Jakarta ini, program ini juga dirancang untuk membangun ekosistem usaha yang berkelanjutan dengan pelatihan dan pemberdayaan. Melalui program ini, ibu rumah tangga tidak hanya mendapat modal usaha tanpa perlu memikirkan beban bunga, tetapi juga dibekali dengan pelatihan komprehensif yang mencakup kemandirian ekonomi, literasi digital, dan kewirausahaan.
Pelatihan ini bertujuan untuk membangun kompetensi para perempuan agar mampu mengelola usaha mereka dengan lebih baik, memanfaatkan teknologi, serta menjadi lebih mandiri secara ekonomi.
Pemberdayaan perempuan melalui program ini juga akan menciptakan efek berganda yang positif. Dengan keterlibatan ibu rumah tangga dalam kegiatan ekonomi, keluarga akan memiliki sumber pendapatan tambahan, sehingga meningkatkan kualitas hidup rumah tangga-rumah tangga yang ada di Jakarta.
Selain itu, keterampilan yang diperoleh dalam program ini dapat diteruskan kepada anggota keluarga lain, sehingga menciptakan budaya kewirausahaan di lingkungan sekitar.
"Saya berharap program ini bisa terealisasi sehingga upaya menciptakan ‘Satu Rumah Satu Usaha’ yang mengukuhkan peran ibu rumah tangga sebagai penggerak ekonomi keluarga dan masyarakat bisa terwujud di Jakarta. Program ini juga diharapkan dapat menjadi pondasi yang kuat untuk memajukan UMKM dan mengembangkan potensi perempuan di seluruh Jakarta,” pungkas Fahira Idris yang juga aktivis pemberdayaan perempuan ini. (***)