Sekolah Perempuan Jabar di Cilangkap Resmi Ditutup Wali Kota Depok, Peserta Dapat Pengetahuan Kesejahteraan Keluarga
RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Wali Kota Depok Mohammad Idris resmi menutup Sekolah Perempuan Jawa Barat (Jabar) di lokasi khusus (lokus) program Peningkatan Peran Wanita menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS) RW 10, Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Tapos, Kota Depok, Jumat (18/09/2024) lalu.
Sekolah Perempuan Jabar ini menjadi bagian dari komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) dalam memberdayakan perempuan melalui sinergitas Depok dengan program Provinsi Jabar.
"Kegiatan Sekolah Perempuan ini merupakan bagian dari upaya pemberdayaan perempuan yang selaras dengan arahan program provinsi, namun pelaksanaannya disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan di daerah, termasuk jumlah peserta yang disesuaikan dengan anggaran yang telah kami siapkan," jelas Wali Kota Depok, Mohammad Idris dalam keterangan yang diterima, Kamis (07/11/2024).
Menurut Idris, teknis pelaksanaan program ini bisa melibatkan kolaborasi dengan pihak ketiga, seperti corporate social responsibility (CSR) agar lebih efisien dan efektif.
"Di RW 10, program ini sangat tepat karena berkolaborasi dengan P2WKSS, sehingga pemberdayaan perempuan di sini bisa lebih fokus dan terarah," terangnya.
Dalam program Sekolah Perempuan Jabar di RW 10 Kelurahan Cilangkap tersebut, ada 100 perempuan yang diberdayakan.
"Saya berharap para peserta bisa lebih mandiri usai dilatih, terutama dalam mengelola keluarga mereka. Pelatihan ini mengajarkan bagaimana mengelola perekonomian keluarga, bersikap sabar dan santun dalam kehidupan rumah tangga, serta aspek psikologis dan fisik yang mendukung kesejahteraan keluarga," harap Idris.
Salah satu materi yang diajarkan dalam program Sekolah Perempuan Jabar adalah tentang konsumsi makanan yang bergizi, beragam, seimbang, dan aman (B2SA).
Program ini juga dilombakan di tingkat kelurahan melalui kegiatan, seperti lomba menjahit dan lomba masak, yang dianggap sangat strategis untuk memberdayakan ibu-ibu di Depok.
"Saya sempat mendengar ada pihak yang mengecilkan program tersebut, padahal ini sangat penting dan strategis untuk kesejahteraan keluarga di Kota Depok," ungkap Idris.
Ia pun menyoroti pencapaian terkait kesetaraan gender di Depok, di mana kesenjangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) antara laki-laki dan perempuan terus mengecil, hanya tinggal 0,152.
"Ini menunjukkan upaya kami (Pemkot Depok) untuk mengikis kesenjangan gender sudah berjalan baik. Namun, jika kita lalai, masalah seperti diskriminasi dan pelecehan terhadap perempuan bisa kembali muncul," jelas Idris. (***)