Banyak yang Baru Tahu, Minum Kopi Tiap Hari Ternyata Tingkatkan Risiko Serangan Jantung
RUZKA REPUBLIKA NETWORK - Siapa yang tidak mengenal minuman ini, kopi.
Tidak hanya di Indonesia, di dunia belahan mana pun, minuman ini sangat favorit.
Saking populernya, ada sapaan akrab terkait minuman berkafein ini, "Sudah Ngopi Belum?"
Kopi juga dianggap sebagai minuman stimulan pereda stres, sehingga saat seseorang mengalami gangguan mood, temannya langsung memberikan saran, "Ngopi dulu!"
Kopi juga dianggap sebagai pembakar semangat yang ampuh.
Beberapa asumsi di atas tidak sepenuhnya keliru.
Dengan kandungan kafein yang tinggi, kopi sering dijadikan sebagai pemicu energi dan peningkat fokus bagi banyak orang.
Namun, di balik manfaat tersebut, terdapat sejumlah bahaya yang mungkin mengintai bagi mereka yang mengonsumsi kopi secara berlebihan.
Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kopi yang tinggi dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung.
Kafein dan Sistem Kardiovaskular
Kafein dalam kopi berfungsi sebagai stimulan yang dapat meningkatkan detak jantung dan tekanan darah. Saat seseorang mengonsumsi kafein, tubuh akan bereaksi dengan meningkatkan produksi hormon adrenalin yang dapat memicu denyut jantung yang lebih cepat.
Dalam jangka panjang, hal ini dapat mengakibatkan peningkatan risiko hipertensi, yang merupakan salah satu faktor utama penyebab penyakit jantung.
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa konsumsi kafein yang berlebihan, khususnya lebih dari 4 cangkir per hari, dapat meningkatkan risiko serangan jantung. Penelitian ini melibatkan lebih dari 130.000 peserta dan menunjukkan bahwa mereka yang mengonsumsi kafein dalam jumlah besar mengalami risiko penyakit jantung koroner yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsinya dalam jumlah sedang.
Dampak Jangka Panjang
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Harvard School of Public Health, ditemukan bahwa konsumsi kopi dalam jumlah tinggi dapat berkontribusi terhadap peningkatan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dalam darah.
Kadar kolesterol yang tinggi dapat menyumbat arteri, menyebabkan aterosklerosis, yang dapat berujung pada serangan jantung dan stroke.
Studi lain yang diterbitkan dalam Journal of the American College of Cardiology menunjukkan bahwa konsumsi kopi lebih dari 2-3 cangkir sehari berhubungan dengan peningkatan risiko aritmia jantung, suatu kondisi di mana detak jantung menjadi tidak teratur. Aritmia dapat meningkatkan risiko serangan jantung mendadak.
Faktor Risiko Tambahan
Selain faktor-faktor di atas, orang yang memiliki kondisi kesehatan tertentu, seperti diabetes tipe 2 atau tekanan darah tinggi, mungkin lebih rentan terhadap efek buruk kafein.
Penelitian menunjukkan bahwa kafein dapat mempengaruhi metabolisme glukosa, yang pada gilirannya dapat memperburuk kondisi diabetes. Hal ini dapat menambah risiko penyakit jantung pada individu dengan diabetes.
Meskipun kopi dapat memberikan manfaat tertentu jika dikonsumsi dalam jumlah yang moderat, risiko yang ditimbulkan akibat konsumsi berlebihan tidak bisa diabaikan.
Penting untuk memperhatikan jumlah konsumsi kopi dan mengenali batasan tubuh masing-masing. Bagi yang memiliki riwayat penyakit jantung atau faktor risiko lainnya, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter mengenai asupan kopi yang aman.