Home > Nasional

Pastikan di Luar Pemerintah, Jamiluddin Ritonga: PDIP Selamatkan Demokrasi

Kasus Pemerintahan Joko Widodo (eksekutif) yang terlalu dominan tidak boleh terulang lagi.
Ketua DPR RI Puan Maharani. (Foto: Dok RUZKA INDONESIA)
Ketua DPR RI Puan Maharani. (Foto: Dok RUZKA INDONESIA)

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK - Puan Maharani yang kembali menjabat Ketua DPR RI periode 2024-2029, memastikan PDIP tidak masuk ke kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Kepastian tersebut disikapi Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul Jakarta M Jamiluddin Ritonga di Jakarta yang diutarakan kepada RUZKA INDONESIA, Senin (21/10/2024).

Menurutnya, tidak masuknya PDIP ke kabinet pemerintahan Prabowo tentu membuat lega sebagian anak bangsa, terutama yang pro demokrasi. Sebab, dengan begitu masih ada partai yang mau berada di luar pemerintahan yang akan menjalankan fungsi partai oposisi.

"Meskipun tidak ingin disebut oposisi, namun dengan berada di luar pemerintahan, PDIP dapat melaksanakan check and balances," ungkap pengamat yang kerap disapa Jamil ini.

Jamil berpendapat jika melalui check and balances, diharapkan kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif tetap sederajat. Dengan begitu, tiga lembaga negara tersebut dapat saling mengawasi satu sama lainnya.

"Pengawasan dalam kesetaraan diperlukan agar pemusatan kekuasaan dapat dicegah. Hal itu diperlukan agar kesewenang-wenangan lembaga negara tertentu dapat diminimalkan," lanjutnya.

Kasus Pemerintahan Joko Widodo (eksekutif) yang terlalu dominan tidak boleh terulang lagi. Eksekutif tidak boleh lagi mendikte legislatif sehingga dalam beberapa kasus menjadi lembaga stempel.

Yudikatif juga tak boleh lagi dapat didikte agar mengikuti kehendak eksekutif.

"Karena itu, kesediaan PDIP berada di luar pemerintahan diharapkan dapat mencegah pemusatan kekuasaan di eksekutif. Hal ini tentu baik kepada Prabowo, karena peluang tergelincir menyalahgunakan kekuasaan dapat dicegah secara dini," tandas pengamat yang juga mantan Dekan Fikom IISIP Jakarta ini.

Jadi, Prabowo seharusnya berterima kasih kepada PDIP yang mau berada di luar kabinetnya. PDIP dapat menjadi pengingat bagi Prabowo agar tetap menjalankan pemerintahan sesuai koridor konstitusi dan prinsip-prinsip demokrasi.

Jamil menambahkan, sudah seharusnya anak bangsa mengapresiasi PDIP yang siap berada di luar pemerintahan. "Dengan begitu, PDIP sudah membantu bangsa dan negara ini untuk tetap di jalur demokrasi sebagaimana amanah konstitusi dan reformasi," pungkasnya. (***)

× Image