Menhub Resmikan Stasiun Kereta Pondok Rajek, Rute Stasiun Nambo-Stasiun Jakarta Kota
RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi bersama Wali Kota Depok, Mohammad Idris meresmikan Stasiun Pondok Rajeg yang berada di wilayah Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, Sabtu (18/10/2024).
Stasiun Pondok Rajeg tersebut direaktivasi oleh Kementerian Perhubungan RI pada tahun 2022-2023 yang menghubungkan Stasiun Citayam menuju Stasiun Nambo, Bogor dan kini telah beroperasi kembali.
Reaktivasi stasiun kereta api yang berada di wilayah Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Cilodong tersebut diharapkan dapat mengurangi kepadatan penumpang di Stasiun Cibinong, Citayam dan Depok.
Wali Kota Depok Mohammad Idris mengeklaim, peresmian reaktivasi Stasiun Pondok Rajeg merupakan bukti bahwa ada pemerataan di Kota Depok dan pembangunan tidak hanya dikerjakan di kawasan Jalan Margonda Raya.
Stasiun Pondok Rajeg yang diresmikan ini lokasinya berada di antara perbatasan Kecamatan Cilodong, Kota Depok, dan Cibinong, Kabupaten Bogor.
“Untuk kami, dalam pemerataan pembangunan di wilayah-wilayah yang memang selama ini mungkin orang mengisukan Margonda-sentris, tapi ini sudah terjawab, dijawab langsung oleh Pak Menteri,” jelas Idris.
Ia juga mengeklaim bahwa pembangunan Stasiun Pondok Rajeg ini merupakan hasil kolaborasi Kemenhub dengan Pemkot Depok.
Di samping itu, Idris juga menyinggung soal konsep zero waste dalam menjaga Stasiun Pondok Rajeg. Pemkot Depok mendapatkan jatah sampah sebesar 30 ton untuk dapat dikirim ke tempat pembuangan akhir (TPA) di Nambo, Bogor.
“Karena memang Nambo itu TPA-nya sudah beroperasi, Alhamdulillah kita Kota Depok dapat jatah per harinya 30 ton. Bisa mengangkut ke Nambo, tapi mengangkatnya tidak dengan kereta, dengan truk khusus ke sana,” terang Idris.
Setelah diresmikan, Stasiun Pondok Rajeg langsung melayani perjalanan KRL Commuter Line rute Stasiun Nambo-Stasiun Jakarta Kota dengan frekuensi kedatangan kereta sekitar satu jam sekali.
Stasiun yang pembangunannya menelan anggaran Rp 27,9 miliar ini diklaim mampu menampung dan melayani 5.000 orang penumpang per hari. (***)