Pemkot Depok Bertekad Zero Stunting, Gelar Aksi Bergizi
RUZKA INDONESIA -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok telah mulai melakukan Aksi Bergizi Serentak di 13 kecamatan di Kota Depok, Jumat (13/09/2024).
Kepala Dinkes Kota Depok, Mary Liziawati meninjau langsung pelaksanaan pendistribusian pangan lokal bergizi di Kelurahan Pondok Petir Kecamatan Bojongsari, Kota Depok, Jumat (13/09/2024).
Adapun dalam tinjauan yang dilakukan, Dinkes Kota Depok memastikan menu pangan lokal bergizi yang diberikan kepada ibu hamil (bumil) dan balita sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada Petunjuk Teknis (Juknis) yang ditetapkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI).
"Alhamdulillah menu makanan lengkap yang diberikan sudah sesuai dengan standar ketentuan yang ditetapkan Kemenkes," ucap Mary.
Menurut Mary, menu pangan bergizi yang disajikan di wilayah Kelurahan Pondok Petir mengandung tiga protein hewani yaitu, telur, ayam dan daging.
Adapun kegiatan pendistribusian pangan lokal bergizi di Kelurahan Pondok Petir berjalan dengan lancar dan sukses.
Sebelum pendistribusian, dilakukan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan kepada bumil dan balita untuk mengetahui perkembangan awal sebelum mengonsumsi pangan lokal bergizi.
"Selanjutnya, juga memberikan edukasi kepada bumil dan orangtua balita terkait pangan lokal bergizi," terang Mary.
Dengan harapan nantinya dapat menjadi contoh untuk kemudian diterapkan dalam mengonsumsi pangan gizi seimbang setiap harinya.
"Edukasi kami berikan agar terjadi perubahan perilaku dalam mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi," tegas Mary.
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Depok Elly Farida juga meninjau langsung pendistribusian pangan lokal bergizi di Posyandu Nusa Indah A Kelurahan Cilodong, Kecamatan Cilodong, Jumat (13/09/2024).
Bunda Elly, sapaannya mengungkapkan, program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) lokal bergizi ini tentunya dapat berjalan baik tentunya berkat kolaborasi dari semua pihak.
Mulai dari Pemerintah Kota (Pemkot) Depok melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, kecamatan dan kelurahan, unsur PKK serta Puskesmas.
"Dengan semangat kebersamaan dan kolaborasi kita bareng-bareng wujudkan zero stunting di Kota Depok dengan pangan bergizi ini," harap Bunda Elly.
Lanjut Bunda Elly, program pemberian pangan lokal bergizi ini diberikan kepada ibu hamil (bumil) dan balita.
Dengan harapan, setelah mengonsumsi pangan bergizi ini dapat bertambah berat badannya dan status gizinya meningkat.
Harapan kolaborasi dapat terus berjalan hingga pelaksanaannya berakhir. Serta ikut serta memberikan edukasi kepada penerima program pangan lokal bergizi agar dapat mengonsumsi pangan bergizi ini setiap harinya.
"Harapannya ini nanti jadi kebiasaan masyarakat dalam mengonsumsi pangan bergizi. Dengan begitu zero stunting di Kota Depok dapat terwujud," harap Bunda Elly.
Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok, Nina Suzana juga meninjau pelaksanaan pendistribusian makanan tambahan pangan lokal bergizi untuk balita dan ibu hamil di Kelurahan Mampang, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, Jumat (13/09/2024).
Nina bersama Lurah Mampang Darmawansyah, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kecamatan Pancoran Mas, Esti Khotifah, Kepala Puskesmas, dan para kader mengunjungi langsung rumah balita penerima pangan lokal bergizi.
Sebanyak 17 balita gizi kurang dan enam ibu hamil kurang energi kronis (KEK) menjadi sasaran pemerintah memberikan makanan tambahan pangan lokal bergizi.
"Pemberian makanan tambahan pangan lokal bergizi ini upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Depok agar balita dan ibu hamil sehat semuanya. Kami ingin generasi masa depan Kota Depok sehat, dimulai dari ibu hamilnya, agar pada saat lahir bayinya juga sehat," jelas Nina..
Lanjut Nina, setiap balita dan ibu hamil akan mendapatkan makanan pokok dan kudapan (camilan) selama satu pekan, kecuali hari Minggu. Untuk balita diberikan selama 56 hari, sedangkan ibu hamil 84 hari.
"Makanan-makanan yang diberikan ini sudah sesuai takaran gizi seimbangnya, ibu-ibu harus mencontoh membuatnya di rumah agar gizi anak dan ibu hamil tetap terjaga dengan baik," tuturnya.
Menurut Nina, makanan yang tinggi gizinya tidak perlu mahal. Contohnya telur dan sayuran hijau yang mudah ditemui, namun yang perlu diperhatikan adalah cara pengolahannya tetap baik.
"Generasi kita adalah tanggung jawab kita juga, para kader PKK, posyandu, puskesmas dan kelurahan terima kasih atas kerja kerasnya," pungkasnya. (***)