Home > Info Kampus

Institut Teknologi PLN Jadi Universitas Pertama Pemasang SPKLU

Langkah ini sebagai dukungan dan partisipasi PLN untuk mewujudkan kampus dengan sertifikat energi hijau atau energi terbarukan (Renewable Energy Certificate/REC).
Executive Vice President Pengembangan Talenta PT PLN (Persero), Dedi Budi Utomo (kanan), Rektor IT PLN Iwa Garniwa, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya, Lasiran meresmikan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum Medium Charging kapasitas 25 kW yang berlokasi di Institut Teknologi PLN, Senin (9/9/2024).
Executive Vice President Pengembangan Talenta PT PLN (Persero), Dedi Budi Utomo (kanan), Rektor IT PLN Iwa Garniwa, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya, Lasiran meresmikan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum Medium Charging kapasitas 25 kW yang berlokasi di Institut Teknologi PLN, Senin (9/9/2024).

RUZKA INDONESIA - Kampus Institut Teknologi PLN (ITPLN) menjadi universitas pertama di Jakarta sebagai pemasang stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) untuk mendukung percepatan terwujudnya pemanfaatan energi terbarukan secara maksimal.

"Ini salah satu kampus pertama yang di Jakarta yang kita pasang SPKLU," kata General Manager Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Induk Distribusi Jakarta Raya, Lasiran di Kampus IT PLN Jakarta Barat, Senin (9/9/2024).

Lasiran mengatakan langkah ini sebagai dukungan dan partisipasi untuk mewujudkan kampus dengan sertifikat energi hijau atau energi terbarukan (Renewable Energy Certificate/REC).

Kampus IT PLN merupakan salah satu di Jakarta yang mendukung untuk penggunaan energi terbarukan.

"Jadi, ini adalah bentuk dukungan PLN kepada IT PLN sebagai 'green energy campus', maka kita resmikan SPKLU yang ke-55 di Jakarta," ujarnya.

Adapun SKPLU yang terpasang memiliki kapasitas daya pengisian daya sedang (medium charging) 25 kW atau tiga kali dari pengisi daya rumahan sebesar 7.700 VA.

Penyesuaian besaran pengisi daya itu bertujuan untuk menentukan berapa lama mobil yang akan dilakukan pengisian daya.

Sebagai contoh, jika SPKLU dipasang di jalan tol maka akan dilakukan pengisian daya cepat (fast charging).

"Jadi, masing-masing tempat kita sesuaikan dengan kebutuhan dan tentunya permintaan (demand)," ujarnya.

Ditegaskan, penggunaan SPKLU dalam kampus ini terbuka untuk umum sehingga mahasiswa, orangtua dan masyarakat sekitar bisa memanfaatkannya.

Ke depannya, diharapkan fasilitas SPKLU ini bisa terus dikembangkan oleh para mahasiswa kampus untuk bisa memenuhi kebutuhan mobil listrik di tanah air yang terus meningkat.

"Karena semua SPKLU masih produk impor, sehingga mahasiswa bisa berkembang dan belajar untuk bisa membuat produk kita," ujarnya.

PLN akan menambah 100 unit SPKLU di Jakarta pada tahun ini dengan sasaran titik-titik keramaian masyarakat dan sesuai kapasitas daya SPKLU.

Sementara itu, Rektor IT PLN Iwa Garniwa mengaku bangga bisa berpartisipasi aktif mendukung program pemerintah dalam hal penyediaan infrastruktur kendaraan elektrifikasi atau SPKLU. Hal ini sekaligus menjadikan kampus IT PLN menjadi kampus yang pertama yang menyediakan layanan SPKLU.

Menurut Iwa, ini sejalan dengan visi dan misi kampus di bidang energi dan penerapan teknologi berwawasan lingkungan.

"Jadi ini sesuai dengan masa depan dunia, maka kami ingin berkontribusi. Dua hal yang sangat penting, bahwa pertama listrik di ITPLN ini green, dari renewable energy. Kedua, SPKLU otomatis, sumbernya dari green juga. Kalau di luar belum tentu jadi green, di kita betul full green, itu adalah hal yang penting," pungkasnya.

Iwa menambahkan, hal itu sejalan dengan visi dan misi kampus di bidang energi dan penerapan teknologi berwawasan lingkungan.

"Jadi ini sesuai dengan masa depan dunia, maka kami ingin berkontribusi. Dua hal yang sangat penting, bahwa pertama listrik di ITPLN ini green, dari renewable energy. Kedua, SPKLU otomatis, sumbernya dari green juga. Kalau di luar belum tentu jadi green, di kita betul fuel green, itu adalah hal yang penting," pungkasnya. ****

× Image