Home > Bisnis

Jokowi Berkantor di IKN, Pengamat Sebut Lebih Bagus Tak Menginjakkan Kakinya lagi di Istana Presiden

Menurut pengamat yang biasa disapa Jamil ini, rakyat Indonesia sudah berempati atas penderitaan Jokowi selama berada di Istana Presiden.
Presiden Joko Widodo. (Foto: REPUBLIKA)
Presiden Joko Widodo. (Foto: REPUBLIKA)

RUZKA INDONESIA - Presiden Joko Widodo akan berkantor selama 40 hari (10 September-19 Oktober 2024) di Ibu Kota Negara (IKN), Kalimantan Timur.

"Rencana Jokowi itu tentu layak disyukuri dan disambut suka cita. Sebab, Jokowi akan terbebas dari ketidaknyamanan bila lama-lama tinggal di Istana Presiden. Setidaknya Jokowi terbebas dari bau-bau kolonialisme," ungkap Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul Jakarta M Jamiluddin Ritonga, Sabtu (07/09/2024).

Menurut pengamat yang biasa disapa Jamil ini, rakyat Indonesia sudah berempati atas penderitaan Jokowi selama berada di Istana Presiden. Karena itu, wajar kiranya bila rakyat Indonesia menginginkan Jokowi lebih cepat tidak lagi berada di Istana Presiden.

"Jadi, semakin lama Jokowi tidak berada di Istana Presiden tentu akan semakin bagus. Bahkan akan semakin bagus lagi bila Jokowi untuk selamanya tidak menginjakkan kakinya lagi di Istana Presiden," tandas Jamil yang juga mantan Dekan Fikom IISIP Jakarta ini.

Jamil menambahkan, lebih pas lagi bila serah terima jabatan presiden dari Jokowi ke Prabowo Subianto dilaksanakan di IKN. Dengan begitu, rakyat Indonesia sudah membebaskan Jokowi dari bau-bau kolonial.

"Jadi, rakyat Indonesia harus mengikhlaskan Jokowi tidak lagi menginjakkan kakinya ke Istana Presiden dan semua yang berbau kolonial. Dengan cara itu, rakyat Indonesia sudah membebaskan Jokowi dari penderitaannya selama menjadi presiden. Ini tentunya sebagai ucapan terima kasih rakyat Indonesia kepada Jokowi yang telah memimpin 10 tahun dengan segala kontroversialnya," pungkasnya (***)

Editor: S Dwiyantho Putra

× Image