Biden Tekan Netanyahu Soal Gencatan Senjata di Gaza
KAIRO – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menekan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Rabu (21/8/2024), tentang pentingnya gencatan senjata di Jalur Gaza, Palestina. Menurut Gedung Putih, dalam komunikasi jarak jauh itu Biden juga mendesak pelepasan para tawanan.
Seruan itu disampaikan Biden yang juga disaksikan Wakil Presiden AS Kamala Harris. Beberapa saat sebelumnya, laporan para pejabat Kementerian Kesehatan Palestina menyebutkan sekurangnya 50 warga Palestina gugur dalam serangan Israel dalam waktu 24 jam terakhir.
Saat ini upaya diplomatik siap digelar di Kairo, Mesir, dan dihadiri para mediator dari AS, Qatar, Israel, dan Mesir. Mesir yang wilayahnya berbatasan dengan Gaza, kali ini memiliki kapasitas unik yaitu sebagai mediator sekaligus pihak yang terdampak perang Israel-Palestina..
Para petinggi Mesir mengaku tidak optimistis dengan proposal gencatan senjata. Salah satu kekhawatiran muncul dari pihak Hamas, bahwa gencatan senjata tidak akan menjamin Israel akan hengkang dari Gaza.
Menurut salah seorang petinggi Mesir yang terlibat dalam perundingan, tahap pertama dalam proposal gencatan senjata adalah Hamas melepaskan tawanan Israel yang dalam kondisi rentan. Langkah ini akan berlanjut ke tahap kedua dan ketiga, namun tidak ada jaminan apapun untuk Hamas dari pihak Israel ataupun mediator.
“Pihak Amerika hanya menawarkan janji, bukan jaminan,” kata sang sumber. “Hamas tidak akan menerima proposal ini, karena ini artinya Hamas melepaskan tawanan sipil sebagai imbalan hanya untuk penghentian serangan enam pekan tapi tidak ada jaminan gencatan senjata permanen,” katanya.
Sementara Israel tidak bersedia mundur dari targetnya. Mereka menyatakan akan tetap mempertahankan pasukan di Koridor Philadelphi yang berada antara perbatasan Gaza dan Mesir.
“Israel akan tetap mencapai semua tujuan perang ini, seperti yang telah ditetapkan dalam Kabinet Keamanan kami, termasuk hingga Gaza tidak lagi menjadi ancaman keamanan bagi Israel,” kata kantor Netanyahu dalam pernyataan yang dikutip Reuters.
Upaya diplomatik sedang ditingkatkan di tengah kekhawatiran akan meletupnya perang kawasan yang lebih luas. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dijadwalkan ke Timur Tengah pekan ini.
Kekhawatiran ini dipicu upaya Israel yang memburu para pemimpin Hamas dan Hizbullah di Lebanon. Kedua kelompok menyatakan akan membalas serangan Israel. (ap/yen)