Home > Ekonomi

Hasil Studi: Influencer Memengaruhi Perilaku dan Keputusan Pembelian

Vero dan YouGov meneliti tentang pengaruh kreator konten digital di Indonesia dan mengidentifikasi apa yang diinginkan oleh masyarakat Indonesia dari para kreator.
Agung Karmalogy, Influencer and META Ambassador, Claudia Pusung, KOLs & Influencer Relations Manager of Ver, Edward Hutasoit, General Manager of YouGov, Chatrine Siswoyo, Senior Advisor ASEAN Vero, Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan M.Sc, Professor of Consumer Behavior, IPB University usai paparan hasil riset pasar dan analisis data global YouGov di Jakarta, kemarin. (Foto: Dok Ruzka Indonesia)
Agung Karmalogy, Influencer and META Ambassador, Claudia Pusung, KOLs & Influencer Relations Manager of Ver, Edward Hutasoit, General Manager of YouGov, Chatrine Siswoyo, Senior Advisor ASEAN Vero, Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan M.Sc, Professor of Consumer Behavior, IPB University usai paparan hasil riset pasar dan analisis data global YouGov di Jakarta, kemarin. (Foto: Dok Ruzka Indonesia)

RUZKA INDONESIA - Konsultan komunikasi Vero bekerja sama dengan grup riset pasar dan analisis data global YouGov merilis sebuah studi terbaru yang menunjukkan pengaruh besar dari influencer digital dalam membentuk perilaku konsumen dan tren di Indonesia.

Berdasarkan survei komprehensif yang melibatkan lebih dari 2.000 responden dari berbagai latar belakang demografis, Vero dan YouGov menemukan bahwa 94% dari responden mengatakan bahwa influencer telah memberikan pengaruh dalam membentuk pola perilaku dan keputusan pembelian mereka.

Selain itu, sebanyak 63% dari responden mengatakan bahwa alasan utama mereka mengikuti konten dari seorang influencer adalah untuk mempelajari hal baru, 58% untuk mencari informasi terkini, dan 53% untuk mencari inspirasi.

Kemudian, 63% dari responden secara aktif mencari konten yang menawarkan saran dan tips dari para ahli, 47% menginginkan konten-konten edukatif, dan 41% merasa tertarik dengan cerita atau pengalaman pribadi influencer.

Brian Griffin, CEO Vero menyatakan hasil temuan tersebut berlaku untuk berbagai latar belakang demografis, menunjukkan pandangan yang umum tentang nilai, relevansi, dan pengaruh yang diberikan influencer terhadap masyarakat Indonesia.

"Terlihat jelas bahwa potensi besar yang dimiliki influencer dalam memengaruhi pembentukan pola pikir dan perilaku masyarakat telah melewati batas demografi. Sebagian besar masyarakat Indonesia, terlepas dari usia, tingkat pendapatan, dan lokasi geografis, mengakui bahwa mereka dipengaruhi oleh konten dari influencer,” ujarnya di Jakarta, Rabu (22/5/2024).

Brian menambahkan alasan utama responden berinteraksi dengan influencer adalah karena konten tersebut informatif, inspiratif, dan bermanfaat. Hal ini membuka peluang besar bagi bisnis dan organisasi untuk bekerja sama dengan influencer dalam menyampaikan pesan mereka.

“Adapun hal terpenting yang harus dilakukan untuk mencapai hasil terbaik adalah selalu menggunakan data dan proses yang terstruktur," kata Brian Griffin, yang menekankan pentingnya mengintegrasikan peran influencer ke dalam strategi pemasaran.

Sementara Edward Hutasoit, General Manager at YouGov, menekankan bahwa efektivitas influencer berkaitan erat dengan nilai-nilai budaya Indonesia tentang kebersamaan dan kepercayaan.

“Penelitian ini menyimpulkan bahwa para kreator konten digital dapat berperan sebagai pembimbing yang memberikan saran sesuai dengan keahlian individu mereka. Bagi merek, bermitra dengan influencer tidak hanya menjadi taktik pemasaran, namun juga terhubung dengan audiens secara autentik dan menciptakan dampak yang signifikan melalui kepercayaan mereka terhadap influencer,” jelas Edward.

Agung Karmalogy, seorang influencer terkemuka yang juga menjadi bagian dari META Creator of Tomorrow, membahas pentingnya influencer untuk tetap relevan dengan mengadaptasi strategi konten mereka sesuai dengan harapan dan kebutuhan konsumen yang terus berubah.

"Peran seorang influencer di Indonesia tidak hanya terbatas pada ranah digital, tetapi juga mencakup interaksi dalam lingkungan sosial dan budaya dari para pengikut kami,” jelasnya.

Menurut Agung, studi YouGov tidak hanya memvalidasi pengaruh influencer terhadap pola konsumsi masyarakat, tetapi juga menekankan tanggung jawab untuk memelihara keaslian budaya dan kepercayaan.

“Agar tetap relevan, penting bagi kami untuk terus berinteraksi dengan para pengikut dan merepresentasikan nilai-nilai serta kehidupan sehari-hari mereka dalam konten kami. Di negara seperti Indonesia yang sangat memegang erat budaya kebersamaan, influencer yang dapat terhubung secara tulus dan memberi kontribusi pada komunitasnya akan meraih kesuksesan,” pungkasnya. (**)

Editor: Yoyok BP

× Image