UI dan Kedutaan Besar India Bahas Berbagai Program Guna Tarik Minat Akademisi Belajar ke India
RUZKA INDONESIA -- Universitas Indonesia (UI) dan Kedutaan Besar (Kedubes) India melakukan pertemuan pada Selasa (19/3), di Ruang Rapat A, Lantai 2, Gedung Pusat Administrasi Universitas, Kampus UI Depok, guna menjajaki berbagai peluang kerja sama.
Sebelumnya, UI telah menjalin kerja sama dengan tiga perguruan tinggi di India, yakni Indian Institute of Technology Bombay, Saveetha Institute of Medical and Technical Sciences, dan Coorg Institute of Dental Sciences.
India selama ini dikenal secara global sebagai negara yang memiliki keunggulan dalam hal pendidikan teknologi.
Sekretaris Universitas UI, dr. Agustin Kusumayati, M.Sc., Ph.D, menyambut positif pertemuan yang dimaksudkan untuk mendorong minat mahasiswa Indonesia ke negara tersebut.
Ia meyakini bahwa diskusi yang dilakukan kedua belah pihak akan membuka banyak peluang bagi UI untuk memperkuat dan memperluas potensi kerja sama dengan universitas-universitas di India.
“Kami berharap pertemuan ini dapat menjadi awal dari berbagai kegiatan kolaboratif lainnya yang akan dikembangkan di masa depan,” ujar dr. Agustin.
Pada kesempatan itu, pihak Kedutaan Besar India memperkenalkan program beasiswa atau kursus berstandar internasional, yakni Indian Technical and Economic Cooperation Programme (ITEC) dan Indian Council for Cultural Relations (ICCR).
Menurut Concellor Education Embassy of India, Ram Kumar, kedua program ini merupakan upaya untuk kembali mempertemukan pemikiran kreatif dan talenta luar biasa dari kedua pihak.
“Hubungan India dan Indonesia sudah terjalin lama. Kami banyak mendapatkan permintaan untuk melakukan berbagai kegiatan kolaborasi pada bidang pendidikan, terutama dengan universitas di Indonesia,” ujar Ram Kumar.
ITEC merupakan lembaga pelatihan peningkatan kapasitas dan beasiswa kelas dunia yang berfokus pada peningkatan keterampilan di berbagai bidang, seperti agrikultur, perbankan, asuransi, dan program belajar lainnya.
Di bawah Program ITEC, semua pengeluaran, termasuk tiket pesawat internasional, visa, biaya kursus, akomodasi, tunjangan hidup, biaya studi banding, tunjangan buku, fasilitas kesehatan, ditanggung oleh Kementerian Luar Negeri Pemerintah India.
Sementara itu, ICCR merupakan program beasiswa dari Dewan Hubungan Kebudayaan India (Admission to Alumni) yang bertujuan untuk membangun, menghidupkan kembali, serta memperkuat hubungan budaya antara India dan negara-negara lain.
Ram Kumar mengatakan program ini ditujukan khusus untuk mahasiswa Indonesia yang ingin melakukan studi di India. Pendaftaran ICCR dapat dilakukan secara online melalui website resminya.
dr. Agustin menilai kedua program beasiswa tersebut membuka kesempatan bagi mahasiswa UI yang ingin belajar dan memperkaya wawasan tentang kebudayaan India.
Diskusi terkait peluang kerja sama ini juga diikuti oleh perwakilan UI, yaitu Kepala Biro Humas dan KIP, dra. Amelita Lusia, M.Si; Kepala Urusan Internasional, drg. Baiduri Widanarko, M.KKK., Ph.D; dan Kasubdit Kerjasama Pendidikan dan Pemerintah, Dr. Eko Sakapurnama, S.Psi., MBA. Dari pihak Kedutaan Besar India turut hadir Cultural and Education Assistant Embassy of India, K. Aziz..(***)