Home > Edukasi

Dinkes Kota Depok Gelar Pelatihan Pemantauan Tumbuh Kembang Balita, Diikuti 225 Kader Posyandu

Pelatihan diberikan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Kader Posyandu.
Kader Posyandu di Kota Depok mengikuti Pelatihan Pemantauan Tumbuh Kembang Balita.

ruzka.republika.co.id--Sebanyak 225 Kader Posyandu di Kota Depok mengikuti kegiatan Pelatihan Pemantauan Tumbuh Kembang Balita. Pelatihan yang diselenggarakan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok berlangsung di Aula Dinkes Kota Depok pada 7 Agustus-5 September 2023.

"Pelatihan diberikan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Kader Posyandu dalam melakukan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita di Posyandu," ujar Kepala Dinkes Kota Depok, Mary Liziawati, Selasa (8/8/2023).

Pelatihan tersebut diharapkan kader Posyandu dapat mengetahui penyimpangan tumbuh kembang yang tidak sesuai dengan keadaan normal sedini mungkin. "Kegiatan pemantauan tumbuh kembang ini sangat penting untuk mengetahui penyimpangan pertumbuhan pada anak sehingga dapat segera dilakukan intervensi," tutur Mary.

Dia menambahkan, kegiatan pemantauan pertumbuhan pada balita sangat tergantung pada instrumen atau alat ukur yang digunakan dan keterampilan penggunanya. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menyusun standar alat ukur (antropometri) yang dapat digunakan di Posyandu.

Selain itu, Kemenkes juga telah menyusun instrumen penilaian tumbuh kembang untuk anak umur 0-6 tahun yang diuraikan dalam Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang selalu diperbaharui mengikuti perkembangan ilmu. Diharapkan buku ini dapat digunakan secara luas baik oleh keluarga, masyarakat, fasilitas pelayanan kesehatan dan semua pemangku kepentingan sebagai satu-satunya instrumen pencatatan dan pelaporan kesehatan ibu dan anak.

"Tentu diharapkan juga kader Posyandu dapat melaksanakan kegiatan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita, terampil menggunakan alat antropometri yang terstandar dan menggunakan buku KIA sebagai alat pencatatan dan pelaporan serta dapat memasyarakatkan penggunaan buku KIA secara luas," jelas Mary. (Rusdy Nurdiansyah)

× Image