ruzka.republika.co.id--Varises adalah pelebaran pembuluh darah vena yang dapat terjadi di mana saja, namun paling sering terjadi pada tungkai bawah (terutama betis). Penanganan varises sendiri tergantung dari keparahannya.

Bagi kebanyakan orang varises lebih merupakan masalah kosmetik, namun bila varises sudah sangat mengganggu aktifitas sehari-hari ataupun ada indikasi sosial, bisa dilakukan tindakan seperti ablasi, laser, injeksi skleroterapi dan bedah varises.

Dokter spesialis kulit, dr Diana Putri menjelaskan, Injeksi skleroterapi adalah salah satu dari beberapa pilihan terapi varises, yang merupakan tindakan menginjeksikan larutan sclerosing langsung pada vena yang melebar (varises).

Larutan tersebut akan mengiritasi dinding vena, akibatnya vena yang melebar akan bengkak dan menempel satu sama lain, yang lama kelamaan akan berubah menjadi jaringan parut (scar tissue) yang hilang dari pengelihatan.

Lama prosedur kurang-lebih 30-45 menit. Saat terapi skleroterapi, bisa mengalami sensasi kram 1-2 menit saat varises diinjeksi. Setelah skleroterapi, bisa mengalami beberapa efek samping seperti vena yang diinjeksi menjadi agak mengeras beberapa bulan sebelum benar-benar hilang.

Peninggian kemerahan bisa muncul di sekitar area injeksi yang akan hilang dalam beberapa hari. Garis kecoklatan bisa muncul di sekitar area injeksi. Umumnya bekas tersebut akan hilang dalam 3-6 bulan, namun pada 5% kasus dapat menjadi permanen.

Memar sekitar injeksi dapat hilang dalam beberapa hari-minggu.Secara umum, varises vena besar (di tungkai bawah) berespons terhadap injeksi skleroterapi dalam 3-4 bulan.

Apabila varises merespons terapi dengan baik, varises yang diinjeksi tersebut tidak akan relaps/muncul kembali.

Meskipun demikian, vena lain (yang tidak diinjeksi) bisa saja melebar suatu saat (menjadi varises) seiring berjalannya waktu, yang apabila dibutuhkan dapat dilakukan injeksi skleroterapi kembali.

Secara umum, berikut ini hal-hal yang dapat dilakukan untuk menghambat perburukan gejala:

1. Memakai stoking khusus varises.

2. Menurunkan berat badan bila berlebih.

3. Jangan berdiri terlalu lama.

4. Olahraga teratur (bersifat aerobik: seperti berlari, berenang) yang melatih otot tungkai bawah.

(Rusdy Nurdiansyah)