Resmi Dicanangkan, Dinkes Depok Optimis Capai Target Sub PIN Polio Putaran Kedua
ruzka.republika.co.id--Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok optimis akan capai target pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio putaran kedua tingkat Kota Depok. Pencanangan Sub PIN Polio Putaran Kedua di Lapangan KONI, Kelurahan/Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, Senin (22/05/2023).
"Target Provinsi Jawa Barat (Jabar) yakni 95 persen. Kami terus berupaya agar target tersebut bisa dipenuhi. Mengingat, pada putaran pertama, hasilnya belum maksimal," ujar Kepala Dinkes Kota Depok, Mary Liziawati.
Sebelumnya, pihaknya telah melakukan berbagai persiapan. Di antaranya, koordinasi dengan berbagai pihak, mulai dari perguruan tinggi yang memiliki jurusan kesehatan, organisasi profesi di bidang kesehatan, seperti Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) perwakilan Kota Depok, hingga tenaga kesehatan (nakes).
"Dukungan akademisi, organisasi profesi kesehatan dan nakes sebagai tenaga vaksinator, serta menginput laporan sangat berperan dalam kesuksesan Sub PIN Polio di Kota Depok," jelas Mary.
Sub PIN Polio putaran dua dilaksanakan pada 22 Mei hingga 2 Juni 2023. Fasilitas kesehatan (Faskes) juga turut berkolaborasi dengan puskesmas dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
"Lalu, pihak akademisi menurunkan mahasiswa mereka. Ini dukungan yang sangat baik, mengingat hari ini juga kami didukung dengan kehadiran dari Kementerian Kesehatan, Perwakilan Dinkes Jabar dan dari WHO," ungkapnya.
Ketua Tim Kerja 4 Kementerian kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes), Lily Banonah Rivai mengatakan, sebelumnya terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) pada Maret 2023 di Purwakarta. Satu anak dengan usia empat tahun menderita polio karena virus, tipe 2.
"Untuk itu, kami rekomendasikan Jabar laksanakan Sub PIN polio dua putaran. Kami berikan novel Oral Polio Vaccine Type 2 (nOPV2) untuk putus mata rantai Mudah-mudahan putaran dua ini hasil maksimal sesuai target. Kami ingin pastikan anak-anak dapat perlindungan polio. Peran dan partisipasi seluruh stakeholder sangat dibutuhkan," pungkasnya. (Rusdy Nurdiansyah)