Ganas, Canelo Alvarez Patahkan Hidung John Ryder
ruzka.republika.co.id - Canelo Alvarez mempertegas dirinya sebagai Raja Kelas Menengah Super. Petinju Meksiko itu membuat John Ryder babak belur. Bahkan mematahkan hidung petinju Inggris itu.
Canelo Alvarez memang makin ganas. John Ryder babak belur dihajar habis-habisan dalam pertarungan Minggu (7/5).
John Ryder sempoyongan sebelum jatuh di ronde 5. Tapi, dengan berani dia bertahan hingga 12 ronde pertarungan.
Petinju Inggris itu pergi ke Guadalajara untuk berada di sudut yang berlawanan dengan kepulangan Canelo Alvarez di Meksiko. Tapi, dia gagal merampas sabuk juara dunia versi WBC, WBA, IBF dan WBO milik Calvarez.
John Ryder menderita patah hidung pada tahap awal pertarungan. Dia ambruk di ronde lima dengan pukulan tangan kanan Canelo Alvarez. Tapi selamat untuk menceritakan kisah tersebut.
Dia mengatakan kepada Matchroom Boxing: “Setelah bertahun-tahun bertinju, ini adalah pertama kalinya hidung saya patah."
“Itu adalah pengalaman baru. Kembali ke sudut saya, handuk di wajah saya, tidak bisa bernapas. Ada darah mengalir kembali ke tenggorokanku," ujar John Ryder.
“Itu adalah pengalaman baru tapi jelas saya memiliki sudut menenangkan yang bagus, menenangkan saya."
"Dan kemudian setelah itu, sulit untuk duduk dan bernapas. Jadi saya berdiri sepanjang ronde.
"Seperti yang saya katakan, pengalaman baru, saya merasa saya memenangkan dua ronde pertama dengan cukup baik. Saya bertinju dengan baik."
"Kemudian saya menjadi ceroboh di detik terakhir, mencondongkan tubuh ke depan, dan mengambil pukulan besar itu."
Fans memuji John Ryder atas usahanya yang gagah menghadapi Canelo Alvarez di kandangnya.
Seseorang berkata: "Sungguh pria yang tangguh. Dia pantas mendapatkan setiap sen."
Yang lain menambahkan: "Hati! Bisa saja menyerah atau tetap terpuruk setelah knockdown. Tidak dalam darahnya! Mendapatkan penggemar dalam diri saya."
Ryder, 34 tahun, menjadi orang Inggris kedelapan yang kalah dari Canelo Alvarez, 32 tahun. Dia memberikan rasa hormatnya kepada bintang pound-for-pound itu setelah kalah.
Dia berkata: “Dengar, saya selalu berpikir dia sangat baik. Dia bagus, dia memasang jebakan, dia ada di sana."
"Bahkan ketika Anda berpikir Anda akan sukses - yang saya alami di beberapa ronde pertama - Anda dapat melihat bahwa dia mengunduh informasi untuk menempelkannya di ronde selanjutnya dan mengatur jebakan," pungkasnya. *