Tiebreak Maraton, Petra Kvitova Juara Miami Terbuka
ruzka.republika.co.id - Unggulan ke-12 Petra Kvitova juara Miami Terbuka 2023. Dalam penampilannya yang ke-13, dia mengalahkan unggulan ketujuh Elena Rybakina dengan tiebreak maraton dalam kemenangan 7-6 (14), 6-2 Sabtu (1/4/2023).
Kvitova yang berusia 33 tahun, 10 tahun lebih tua dari lawannya, menghentikan kemenangan beruntun 13 pertandingan Rybakina. Petra Kvitova bertahan dari tiebreak vs. Elena Rybakina untuk memenangkan Miami Open di Hard Rock Stadium.
Dalam kemenangan dengan kemauan, pertahanan yang kokoh dan satu pukulan forehand yang sensasional pada pukulan mematikan yang menggemparkan penonton pada set kedua, Kvitova yang kidal merebut gelar tunggal WTA ke-30nya.
Setelah Rybakina melakukan pukulan forehand panjang pada match point, Kvitova mengangkat tangannya dan meletakkan tangannya di atas kepala. Dia patah hanya sekali dalam pertandingan. Itu adalah penampilan Final WTA ke-41 dalam karirnya tetapi final pertama di Miami.
Petra Kvitova yang berusia 33 tahun saat ini duduk di peringkat 12 dunia sedangkan Elena Rybakina (23 tahun) bertengger di posisi ketujuh.
Selain itu, Elena Rybakina datang ke Miami Open 2023 dengan modal apik menjuarai turnamen WTA 1000 Indian Wells Masters 2023 yang digelar sepekan sebelumnya.
Akan tetapi, Petra Kvitova mampu membuktikan kelasnya dan berhasil jadi juara Miami Open 2023 usai menang 7-6(14), 6-2 dalam duel berdurasi 102 menit.
Bagi Petra Kvitova, kemenangan di Miami Open 2023 bermakna banyak hal untuk karier tenis profesionalnya yang sudah berjalan 17 tahun.
Pertama, Petra Kvitova tercatat sebagai petenis tunggal putri tertua yang mampu menjuarai Miami Open selepas Serena Williams pada 2015.
Kedua, gelar Miami Open 2023 juga bakal membawa Kvitova kembali masuk top 10 ranking WTA setelah terakhir kali menempatinya pada September 2021.
"Saya akan menyikapinya dengan sangat positif bahwa saya masih bisa berkompetisi dengan para petenis terbaik," kata Petra Kvitova.
"Dunia tenis berjalan sangat cepat. Saya tak bisa berdiri saja di sana dan memandangi trofi ini di sepanjang waktu."
"Saya tentu saja harus terus bergerak maju seperti yang dilakukan oleh semua orang," juara Wimbledon 2011 dan 2014 itu melanjutkan.
"Gelar ini sangat berarti bagi saya (membuktikan) bahwa bahkan di usia saya, saya masih bisa memenangi turnamen besar. Ini adalah hal terbesar." (yayan)