Ini Sosok Presiden FIFA Gianni Infantino, Putuskan Indonesia Batal Penyelenggara Piala Dunia U-20
ruzka.republika.co.id--Otoritas tertinggi yang mengurusi sepak bola dunia yakni Federation Internationale de Football Association (FIFA) telah memutuskan Indonesia batal sebagai penyelenggara Piala Dunia U-20. Keputusan tersebut diumumkan Presiden FIFA Gianni Infantino pada Rabu (29/03/2023).
Seperti dikutip dari situs resmi FIFA, dalam pertemuan Presiden FIFA, Gianni Infantino dan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir, FIFA telah memutuskan, karena situasi penolakan terhadap Timnas Israel, maka membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Sejatinya, Piala Dunia U-20 akan digelar di Indonesia pada 20 Mei hingga 11 Juni 2023 mendatang.
Siapakah Gianni Infantino? Presiden FIFA yang banyak diperbincangkan akhir-akhir ini karena keputusannya membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.
Berikut ini sosok Presiden FIFA yang telah bertahta sejak 2016. Pria berkebangsaan Italia ini mengantikan pendahulunya Sepp Blatter. Dan, baru kembali terpilih jadi Presiden FIFA untuk periode 2023-2027.
Nama lengkapnya Giovanni Vincenzo Infantino merupakan seorang pengacara berdarah Swiss-Italia, lahir di Kota Brig, Swiss, 23 Maret 1970.
Ia sempat menempuh pendidikan tinggi jurusan Hukum dari Universitas Fribourg. Kemudian bekerja di Universitas Neuchatel sebagai sekretaris jenderal International Centre for Sport Studies (CIES).
Sebelum menjadi Presiden FIFA, Giovanni Infantino pernah bekerja di UEFA sebagai Direktur Masalah Hukum dan Divisi Lisensi Klub (2004), Wakil Sekretaris Jenderal (2007) dan Sekretaris Jenderal (2009).
Selama menjabat sebagai Sekretaris Jenderal sejak 2009, Giovanni Infantino sukses mentaskan inovasi-inovasi penting di berbagai kompetis UEFA. Terobosan itu bahkan digunakan hingga saat ini. Ia mengeluarkan kebijakan Financial Fair Play yang bertujuan agar klub memiliki neraca keuangan yang sehat.
Giovanni Infantino juga menjadi otak di balik terobosan UEFA untuk menambah jumlah kontestan Piala Eropa 2016 yang sebelumnya 16 menjadi 24. Tak hanya itu, penggermar klub Inter Milan ini turut pula mengkonsep ide UEFA untuk menggelar Piala Eropa 2020 di 13 negara Eropa.
Sebagai orang pemegang jabatan tertinggi FIFA, Gianni Infantino juga diketahui mahir berbicara dalam beberapa bahasa yakni Inggris, Portugal, Arab, Italia, Spanyol, Prancis dan Jerman.
Indonesia pada Mei 2015 pernah mendapat sanksi FIFA saat dipimpin Sepp Blatter. Pada 13 Mei 2016, Giovanni Infantino yang baru memimpin FIFA mengumumkan pencabutan sanksi Indonesia. Di hadapan peserta Kongres FIFA di Meksiko, Giovanni Infantino menyatakan keputusan pencabutan sanksi ini juga berkaitan dengan besarnya pasar sepak bola di Indonesia yang sangat berharga untuk FIFA. (Rusdy Nurdiansyah)