Kolaborasi Optimasi dan Monetisasi Digital Akses Internet
ruzka.republika.co.id - Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) lahir pada tahun 2006. BAKTI merupakan unit organisasi non eselon di Lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan tujuan meningkatkan fleksibilitas, efektivitas, dan produktivitas pelaksanaan tugas.
BAKTI dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan dan pengelolaan pembiayaan telekomunikasi dan informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan Kewajiban Pelayanan Universal/Universal Service Obligation (USO).
Salah satu bukti nyata kinerja Badan Aksesbilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI Kominfo) yang berada di bawah Kementerian Komunikasi dan Informasi.
BAKTI Kominfo menjalankan Kerja Sama Operasional dengan PT. Intermedia Net Nusaphala yang menaungi SEACTIV dan Lifepod Media melalui Pemanfaatan Aset pada Program Akses Internet Bakti Melalui Monetisasi Digital untuk Layanan Digital Advertising. Berupa pembangunan Akses Internet yang merupakan program penyediaan layanan fixed broadband atau akses internet untuk publik.
Melalui pembangunan Akses Internet ini, diharapkan masyarakat desa dapat menikmati konektivitas jaringan internet melalui jaringan selular dengan berbasis teknologi. Lebih lanjut lagi tanpa dipungut biaya kepada penggunanya, dengan tersedianya konektivitas jaringan internet diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat luas melalui pemanfaatan jaringan internet terutama bagi pelaku UMKM.
Pemanfaatan teknologi digital dalam mendukung praktek-praktek bisnis sebagai penggerak ekonomi di perdesaan masih relatif rendah. Karena itu, sesuai misi Bakti untuk mengatasi kesenjangan digital dan memanfaatkan potensi ekonomi digital.
Direktur Utama SEACTIV Willyando Denma, mengungkapkan, dengan adanya official partnership ini harapannya monetisasi dari layanan akses WiFi BAKTI dapat optimal mendukung program pemerintah.
Dalam hal ini BAKTI KOMINFO dan SEACTIV bisa memberikan manfaat yang besar terhadap dunia bisnis periklanan digital serta dengan pemanfaatan juga penggunaan teknologi internet secara gratis atau yang biasa disebut Free kuota bandwidth WiFi secara merata diharapkan dapat memberikan sebuah kontribusi besar sebagai media digital dan media on demand yang dapat dinikmati secara gratis atau bebas kuota.
“Selain berkontribusi dalam hal dunia bisnis periklanan digital tentu pengoptimalan implementasi fitur fintech yaitu fitur Lending dan PPOB atau yang dimaksud dengan Payment Point Online Banking, yang artinya sebuah sistem pembayaran online yang memanfaatkan fasilitas perbankan. Kita juga menambahkan penerapan kepada masyarakat pelaku ekonomi kreatif melalui Desa 3T (Terluar, Terdepan, Tertinggal) dalam mendukung pemasaran produk," jelas Willyando, Kamis (16/02/2023).
Hal ini dilakukan, lanjut Willyando, tentu karena sedang mengalami perubahan besar-besaran dan transformasi digital, terutama dalam market place baru yang borderless, limitless, tidak tergantung pada space dan waktu.
"Diharapkan pokok penting ini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi kreatif dalam pendekatan IT dibidang pemasaran. Untuk Fitur yg terintegrasi ini baik media dan fintechnya akan kita luncurkan dengan nama INSPIRE, kedepannya semoga wadah yang diciptakan dengan perencanaan yang matang ini bisa menginspirasi masyarakat Indonesia untuk selalu produktif," pungkasnya. (Rusdy Nurdiansyah)