Home > Nasional

Luncurkan Senjata Tanpa Awak Bramara dan Konta, Menhan Prabowo: Kita Butuh Banyak Drone Kamikaze

Penggunaan drone bersenjata menjadi bukti nyata bahwa teknologi dapat mengubah lanskap pertempuran.
Senjata tanpa awak

ruzka.republika.co.id--Perang Rusia-Ukraina yang sedang terjadi di Eropa telah menyebabkan disrupsi ekonomi di dunia, naiknya harga barang baku dan komoditas, serta gangguan rantai pasok.

Menariknya, perang yang sedang terjadi juga membuktikan bahwa disrupsi dapat juga terjadi pada teknologi persenjataan. Penggunaan drone bersenjata menjadi bukti nyata bahwa teknologi dapat mengubah lanskap pertempuran.

Pada Indo Defence Expo & Forum 2022, perusahaan lokal PT. Republik Defence (anggota dari Republikorp) merilis seri senjata pesawat tanpa awak yang di beri nama BRAMA Series (yang artinya “lebah” dalam Sansekerta) dan KONTA (berasal dari nama senjata yang digunakan oleh Gatot Kaca).

Munisi pintar yang berbasiskan drone ini dapat diluncurkan oleh tabung gas dan digendong oleh seorang prajurit saja, serta memiliki berat kurang dari 20 kilogram. Senjata nirawak ini dapat terbang selama 30 menit dengan jarak jelajah 10 kilometer, dan memiliki daya ledak TNT hingga 2 kilogram.Pada pameran tahun ini, Republik Defence memperkenalkan enam jenis pesawat nirawak yang bersenjata seperti KONTA 10/30/50. BRAMARA SERIES HE, 5.56 mm dan logistik.

Menurut pendiri PT. Republik Defence Norman Joesoef, inovasi ini didasarkan pada pembelajaran lapangan atas apa yang sedang terjadi di medan pertempuran Ukraina sekarang, “Disrupsi teknologi yang terjadi adalah peluang ekspor buat kami yang bergiat di industri ini. Saat ini kami sedang mengembangkan smart loitering munition berkat hasil kerja sama dengan beberapa negara Eropa. Kami menerima kesempatan ini dengan profesionalitas tinggi dan dengan tangan terbuka. Ini adalah masa depan pertempuran,” ungkapnya.

Hal serupa juga disampaikan oleh Menhan RI Prabowo Subianto. Menurutnya, Indonesia saat ini harus mengerahkan sekarang taktik teknologi dan kemampuan kumpulan drone dalam jumlah besar.

"Seperti drone kamikaze dengan sistem otonom dan robotik baik di udara, di laut maupun di darat," ujar Prabowo pada seminar nasional yang diadakan TNI AU yang bertajuk “Tantangan TNI AU dalam perkembangan Teknologi Elektronika Penerbangan" di Halim Perdana Kusuma Jakarta, pada 8 November 2022 lalu.

Secara terpisah, Prabowo juga mengingatkan agar semua pihak harus waspada terhadap ancaman yang akan mendatangi Indonesia. Ia pun mencontohkan Singapura yang meski negara kecil namun sangat memperhatikan pertahanan negaranya, jika dilihat dari perbandingan anggaran belanja untuk keamanan.

"Karunia yang kita terima hendaknya kita manfaatkan untuk siap menghadapi ancaman yang akan datang. Kalau tidak terjadi (perang), alhamdulillah. Kalau terjadi, kita sudah siap. Jangan kalau kita mendapat kebaikan, keberuntungan, kita santai. Ini kita harus introspeksi," jelasnya. (Rusdy Nurdiansyah)

× Image