Tanggulangi Stunting, Bappeda Depok Ajak Startup
ruzka.republika.co.id--Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah (Bappeda) Kota Depok akan mengajak startup untuk tanggulangi stunting. Hal itu terungkap dalam Focus Group Discussion (FGD) bersama para startup.
"Topik pembahasan mengenai upaya sinergitas dalam penanganan stunting di Kota Depok," ujar Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia, Bappeda Kota Depok, Yulia Oktavia di Balai Kota Depok, Senin (07/11/2022).
Menurut Yulia, FGD ini merupakan rangkaian kegiatan inovasi milik Bappeda dengan menggandeng startup untuk membantu memecahkan masalah kesehatan di Kota Depok. Salah satunya stunting.
"Startup itu berada di dalam lingkaran Heptahelix (tujuh aktor pembangunan) jadi kami rangkul untuk bersama-sama bantu Pemkot Depok tangani kasus stunting," jelasnya.
Lanjut Yulia, FGD tersebut tidak hanya mendatangkan startup-startup yang berada di Kota Depok. Namun juga Komite AKI Stunting sekaligus Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia, Rahmat Sentika.
"Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) prevalensi stunting Kota Depok Tahun 2022 adalah 12,3 persen. Sedangkan Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-ppgbm) per Agustus 2022 adalah 3,48 persen. Kami berharap ke depannya tidak ada lagi anak stunting baru di Depok," paparnya. (Rusdy Nurdiansyah)