Perempuan Bergaun Merah Film Berkisah Balas Dendam yang Penuh Teka-teki
ruzka.republika.co.id--Perempuan Bergaun Merah merupakan Film yang di produksi oleh Frontier Picture yang bekerja sama dengan RAPI Films and Legacy Picture.
Film horor terbaru yang diproduseri Timo Tjahjanto dan disutradarai William Chandra mengangkat kisah balas dendam bercampur misteri yang menjanjikan horor dengan teknis tinggi serta keseruan hingga akhir.
Film yang akan tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai 3 November 2022 ini di bintangi oleh Tatjana Saphira dan Refal Hady dan telah mendapatkan rating untuk 13 tahun ke atas.
Sejak sahabatnya menghilang, hidup Dinda (diperankan Tatjana Saphira) berubah jadi mimpi buruk saat sosok roh jahat berwujud perempuan bergaun merah menghantuinya.
Nyawa Dinda terancam, tak hanya dari sosok jahat itu tapi juga dari orang-orang yang berusaha merahasiakan kejadian di malam sahabatnya menghilang.
Dalam “Perempuan Bergaun Merah”, William Chandra membawakan sebuah mitos tentang perempuan bergaun merah yang berusaha membalas dendam namun dengan penceritaan yang inovatif.
Penonton diajak menebak sampai akhir, siapa sebenarnya perempuan bergaun merah, dimana jalinan cerita yang seru menjadi andalan dari film horor ini.
Keseruan cerita itulah yang membawa Refal Hady tertarik untuk menjalani debut horor pertamanya. Aktor yang sebelumnya dikenal di film-film drama ini akan memberikan performa terbaiknya untuk genre yang baru baginya.
“Skripnya luar biasa bagus. Dari situ tertantang untuk membawakannya. Semua karakter mendapatkan porsi yang sama walau genrenya horor, tapi di sini juga dituntut untuk membawakan drama. Senang sekali bisa bergabung di film Perempuan Bergaun Merah," ujar Refal Hady saat press conference dan press screening di studio XXI Plaza Senayan pada Rabu (26/10/2022) lalu.
Selain Refal dan Tatjana, film ini juga dibintangi oleh perpaduan aktor muda dan senior, mereka adalah Stella Cornelia, Faradina Mufti, Ibrahim Risyad, Aufa Assegaf, Bento Julian, Day Wijanto, Dewi Pakis, dan Jordy Rizkyanda. Semuanya memberikan yang terbaik menjalankan persiapan yang panjang sebelum syuting.
Sutradara William Chandra menceritakan, “Film ini dibuat dengan rumit karena mempunyai banyak scene yang menggabungkan visual efek dan praktikal. Jadi persiapannya harus detail dan benar-benar dipikirkan sebelum syuting.
"Pada saat yang sama saya juga harus memikirkan penceritaan, dan juga bagaimana para aktor dapat mengeluarkan performa terbaik," terang William.
Dalam hal ini, William mendapatkan dukungan penuh dari produser Timo Tjahjanto yang dikenal sebagai sutradara horor dan action berkaliber internasional yang mensutradarai Sebelum Iblis Menjemput dan Sebelum Iblis Menjemput Ayat 2, The Night Comes For Us, Headshot, dan Rumah Dara.
Timo yang juga merupakan pendiri dari Frontier Pictures mempunyai visi untuk membuat perusahaan film khusus genre horor dan action. “Banyak twist yang belum ada di film horor Indonesia yang gue lihat selama ini. Hal itu jadi poin menarik untuk menggarapnya. Selain itu ide-ide Will juga menarik untuk dieksplor. Bukan hanya naik turun adrenalin, tapi juga membuat penonton bertanya-tanya.” ungkap Timo. (Kusbiantoro/Rusdy Nurdiansyah)