Home > News

Erick Thohir Beberkan 5 Pesan FIFA untuk Sepak Bola Indonesia

Pertemuan Erick Thohir dengan Presiden FIFA Gianni Infantino membebaskan Indonesia dari sanksi terkait tragedi Kanjuruhan.
Menteri BUMN Erick Thohir selamatkan sepak bola Indonesia.
Menteri BUMN Erick Thohir selamatkan sepak bola Indonesia.

ruzka.republika.co.id- Menteri BUMN Erick Thohir selamatkan sepak bola Indonesia. Pertemuannya dengan Presiden FIFA Gianni Infantino membebaskan Indonesia dari sanksi terkait tragedi Kanjuruhan.

Seperti dilansir situs resmi fifa.com, Erick Thohir bertemu Gianni Infantino di Doha, Rabu lalu. Erick Thohir menyampaikan pesan Presiden Joko Widodo kepada orang nomor satu di federasi sepak bola dunia itu.

Seperti diketahui tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada 1 Oktober menewaskan 131 orang. Peristiwa memilukan yang terjadi pasca pertandingan Liga 1 antara Arema FC dan Persebaya itu menjadi awan gelap bagi sepak bola Indonesia.

Presiden Joko Widodo langsung membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang diketuai Menko Polhukam Mahfud MD. Erick Thohir tidak masuk tim TGIPF. Tapi, Menteri BUMN itu mendapat misi khusus untuk melobi FIFA.

Kepiawaian mantan pemilik Inter Milan itu terbukti sakti. Erick Thohir membuat Presiden FIFA tidak mengetuk palu godam kepada sepak bola Indonesia seperti yang dikhawatirkan banyak pihak.

Tapi, FIFA menyampaikan pesan kepada Indonesia lewat Erick Thohir untuk masa depan sepak bola Indonesia.

Dalam surat FIFA dibahas lima hal yang akan jadi titik landasan kolaborasi FIFA, AFC, Pemerintah Indonesia, dan PSSI. Lima hal tersebut adalah:

(1) Membangun standar keamanan stadion di seluruh stadion yang ada di Indonesia;

(2) Memformulasikan standar protokol dan prosedur pengamanan yang dilakukan oleh pihak kepolisian berdasarkan standar keamanan internasional;

3) Melakukan sosialisasi dan diskusi dengan klub-klub bola di Indonesia, termasuk perwakilan suporter untuk mendapatkan saran dan masukan serta komitmen bersama;

(4) Mengatur jadwal pertandingan yang memperhitungkan potensi-potensi risiko yang ada; serta

(5) Menghadirkan pendampingan dari para ahli di bidangnya.

Dari sejumlah poin itu, Erick Thohir bicara soal kick-off Liga Indonesia yang saat ini terlalu malam.

Permintaan FIFA soal waktu sepak mula laga ini memiliki dasar kuat dan untuk menghindari kerumuman masssa terkait transportasi penonton sepulang dari stadion.

"Untuk poin empat, ini yang menarik lagi. Mungkin, dunia televisi akan teriak-teriak," ujar Erick Thohir.

"Bahwa nanti, pertandingan tidak boleh lagi (untuk kick-off) di atas jam 5 (17.00 WIB)," tuturnya menambahkan.

"Karena di situ, FIFA melihat, kenapa? Ini soal kenadaraan umum. Kalau malam hari tidak ada kendaraan umum, itu tidak menjadi bagian yang memudahkan suporter pulang."

"Efek dari itu, bisa terjadi kerumunan sehingga bisa terjadi (potensi) perseteruan antar suporter," ucapnya menegaskan.

Tak hanya itu, PSSI plus operator Liga Indonesia juga harus membuat sinkronisasi jadwal kompetisi dengan pihak keamanan dalam hal ini TNI dan Polri.

"Dari poin dua, FIFA dan Pemerintah Indonesia akan melakukan training perangkat hukum (yang menjaga keamanan pertandingan)," pungkasnya.

"Semua agar perangkat hukum memahami dan melaksanakan tugas sesuai aturan yang disepakati dunia dalam pendampingan sepak bola."

"Jadi, pemberitahuan itu tidak boleh dalam waktu yang terlalu dekat dengan hari H misalnya minggu depan baru diberi tahu sekarang. Itu tidak mungkin," ujar Erick Thohir.* (Yayan)

Dari poin-poin yang diutarakan Erick Thohir selepas bersua Gianni Infantino selaku Presiden FIFA, sejumlah "kebiasaan" laga Liga Indonesia bakal berubah total.

Apalagi, Presiden FIFA akan ke Indonesia pada 18 Oktober 2022 dan ini jadi bagian agendanya datang ke momen G20.

"Namun momen pada 18 Oktober nanti sangat krusial, akan ada kesepakatan FIFA dengan Pemerintah Indonesia," ujar Erick Thohir.* (Yayan)

× Image