Hindari Candu Game Online
ruzka.republika.co.id - Game online kini menjadi salah satu kegiatan yang paling populer di dunia. Terutama saat dikenalkan game online multiplayer yang menaruh unsur kerjasama dan kompetisi.
Tidak bisa dipungkiri anak-anak sekarang banyak terpapar dengan teknologi canggih ini, karena mereka generasi milenial yang lahir di zaman modern. Maka dari itu, yang bisa dilakukan hanyalah mencegah agar anak didik kita tidak kecanduan main game dan bisa mengatur dirinya sendiri.
Kualitas anak bangsa terancam karena banyaknya anak yang adiksi game online. Peran orang tua dan lingkungan sekitar sangat dibutuhkan agar tidak terjadi hal yang lebih buruk. Bermain game lah dengan tidak berlebihan dan selalu jaga keamanan digital dalam segala aktivitas di internet.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bekerjasama dengan SiberKreasi menggelar program webinar literasi digital #MakinCakapDigital dengan tema“Adiksi Game Online”pada hari Kamis, 22 September 2022.
Desto, selaku Key Opinion mengatakan:“ketergantungan individu secara berlebihan terhadap game online dengan ingin melakukan secara terus-menerus yang pada akhirnya menimbulkan efek negatif pada fisik maupun psikologis individu.”
Perlu diketahui bahwa WHO telah menetapkan kecanduan game online atau game disorder ke dalam versi terbaru International Statistical Classification of Diseases (ICD) sebagai penyakit gangguan mental (mental disorder).
“Dalam versi terbaru ICD-11, WHO menyebut bahwa kecanduan game merupakan disorders due to addictive behavior atau gangguan yang disebabkan oleh kebiasaan atau kecanduan,”pungkas Desto.
Eko Sugiono menambahkan seseorang yang sudah kecanduan game online mengalami gangguan tidur sehingga mempengaruhi sistem metabolisme tubuhnya, sering merasa lelah (fatigue syndrome), kaku leher dan otot, hingga Karpal Turner Syndrome (kondisi yang menimbulkan mati rasa kesemutan).
Disisi lain game juga bisa memberikan hal positif, di antaranya melatih skill berbahasa inggris, mengurangi stress, dan bahkan bisa mendapatkan pundi-pundi rupiah.
Dunia digital adalah dunia kita sekarang. Mari kita mengisinya dengan tempat belajar, ruang yang berbudaya dan tempat anak tumbuh dan berkembang.
Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Jawa Timur. Kegiatan ini terbuka untuk para pelajar mulai dari kelas 4 SD sampai kelas 12 SMA dan para Guru.
Untuk info kegiatan Literasi Digital lainnya, bisa klik ke Instagram @siberkreasi dan @literasidigitalkominfo, atau ke website info.literasidigital.id.
#LiterasiDigitalSiberkreasi #LiterasiDigital #SiberKreasi #MakinCakapDigital #Permataberlian.* (Yayan)