Home > Edukasi

Kebanggaan Kota Depok Punya Banyak Ponpes, Perkuat Kota Religius

Banyaknya pesantren di Depok menambah kuat religiusnya kota ini. Selain itu, ini juga sesuai dengan visi Kota Depok dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Depok 2005-2025 sebagai Kota Niaga dan Jasa yang berwawasan lingkungan da
Ponpes Al Hikam di Kukusan Depok.
Ponpes Al Hikam di Kukusan Depok.

ruzka.republika.co.id--Begitu banyaknya pondok pesantren (Ponpes) di Kota Depok menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi warganya. Tak terkecuali Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono yang menyampaikan rasa bangganya karena Kota Depok memiliki banyak Ponpes.

Hal tersebut disampaikan Imam saat bersilaturrahmi dengan alumni dan wali santri Ponpes Modern Darussalam Gontor Cabang Depok di Ponpes Darul Hikam, Kelurahan Kukusan, Kota Depok, Ahad (18/09/2022) lalu.

"Banyaknya pesantren di Depok menambah kuat religiusnya kota ini. Selain itu, ini juga sesuai dengan visi Kota Depok dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Depok 2005-2025 sebagai Kota Niaga dan Jasa yang berwawasan lingkungan dan religius," ujar Imam dalam siaran pers yang diperoleh, Selasa (20/09/2022).

Perkembangan Kota Depok sejak menjadi kota pada tahun 1999 dengan hadirnya Universitas Indonesia (UI) membuat perkembangan sangat pesat. Orang dulu menganggap 'Depok tempat jin buang anak' kini tidak lagi, bahkan menjadi kota dambaan banyak orang untuk bisa tinggal dan mencari nafkah di Depok.

"Banyak umat Islam di Indonesia memiliki cita-cita dan keinginan untuk bisa menjadi santri pada sebuah pesantren, terutama Ponpes Gontor. Bahkan menjadi dambaan para orang tua untuk menjadikan anaknya mondok di Gontor.

"Saya sendiri sejak kecil memang tidak mondok, SD,.SMP dan SMA disekolah biasa (swasta dan negeri) bukan sekolah berjudul sekolah agama. Tapi, saya merasakan pelajaran agama secara intensif di kegiatan Pesantren Kilat. Tapi sebagai anak yang dibesarkan di budaya Betawi, agama merupakan bagian yang menjadi kebiasaan sehari-hari, seperti shalat, puasa, zakat dan mengaji oleh orang tua dan para ustadz di masjid tempat tinggalnya," tuturnya. (Rusdy Nurdiansyah)

× Image