Aubameyang dan Istri Digebuki dengan Sebatang Besi di Depan Anak-anak
ruzka.republika.co.id - Pierre-Emerick Aubameyang dan keluarganya disantroni perampok. Mereka menggebuki striker Barcelona itu sebelum membawa kabur barang berharga.
Tragis benar nasib Aubameyang. Rumahnya dibobol empat penjahat bertopeng.
Dia dan istrinya Alysha Behague dipukuli dengan sebatang besi di depan anak-anaknya.
Peristiwa itu terjadi di rumahnya di Castelldefels, Senin (29/8/2022) dini hari sekitar pukul satu.
Pasangan itu dilaporkan diborgol dan diikat. Auba dipukul di dagu dengan sebatang besi dan Alysha dipukul di kepala.
Mereka dipaksa berbaring di lantai selama satu jam di depan anak-anak mereka, Curtys, 11 tahun, dan Pierre.
Alysha, 36 tahun, terpaksa membuka brankas berisi barang-barang berharga termasuk perhiasan, yang direbut preman.
Mereka melarikan diri dari tempat pemain andalan Barcelona itu dengan Audi A3 putih.
Alysha melaporkan penggerebekan di wilayah Castelldefels di Catalonia, dan polisi sedang menyelidikinya.
Perampokan itu terjadi sekitar pukul 01.00 – hanya beberapa jam setelah Aubameyang menjadi pemain pengganti yang tidak dimainkan dalam kemenangan kandang 4-0 timnya atas Real Valladolid.
"Ini jelas merupakan pekerjaan profesional yang dilakukan oleh geng yang sangat terorganisir dengan baik," kata juru bicara polisi dikutip The Telegraph.co.uk.
"Mereka mengikat dan memukuli Aubameyang dan istrinya di depan anak-anak mereka. Mereka berbicara dengan aksen Italia."
Radio RAC1, sebuah stasiun radio Catalunya, melaporkan bahwa Barcelona telah menawarkan konseling psikologis kepada dua anak striker Barcelona itu.
Aubameyang meninggalkan Arsenal pada batas waktu Januari setelah dicopot dari jabatan kapten, setelah tidak disukai oleh bos Mikel Arteta.
Dia telah menandatangani kontrak dengan The Gunners pada tahun 2018 dalam kesepakatan £ 56 juta dari klub Jerman Borussia Dortmund, dan kemudian mencetak 68 gol dalam 128 pertandingan.
Menjelang akhir mantranya di sana, dia dijatuhkan karena kembali satu hari terlambat dari perjalanan resmi untuk menjemput ibunya yang sakit dari Prancis.* (Yayan)