Gerakan Sosial Santripreneur Educamp, Terobosan Model Pembelajaran Kewirausahaan FEB UI
ruzka.republika.co.id--Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tercatat sebanyak 9,1 juta penduduk Indonesia menganggur pada 2021, dengan sebagian besar dari mereka merupakan pengangguran terdidik. Jumlah ini diperkirakan akan meningkat jika daya serap tenaga kerja (sisi demand) dari sektor swasta tidak meningkat.
Kekhawatiran ini beralasan karena jumlah wirausaha di Indonesia merupakan yang terendah di Asia Tenggara, yaitu 3,47 persen dari total penduduk Indonesia.Untuk menumbuhkan kewirausahaan di Indonesia, perlu dilakukan pengenalan kewirausahaan, terutama di kalangan pemuda, pelajar dan santri.
Untuk santri merupakan sumber daya manusia (SDM) yang sangat besar jumlahnya. Kementerian Agama mencatat pada 2016 ada 4.290.626 santri yang tersebar di 28.194 pesantren di tanah air.
Oleh karena itu, upaya untuk meningkatkan kualitas SDM santri dan lembaga pendidikan masyarakat, seperti pondok pesantren, merupakan bagian dari Sustainable Development Goals (SDGs) yang diusung dunia.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) berkomitmen untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut. Melalui Program Pengabdian kepada Masyarakat FEB UI 2022 (#pengmasgerakansosialfebui), Tim Dosen FEB UI yang dipimpin Dr. Rambat Lupiyoadi, S.E., M.E. menggagas program gerakan sosial bertajuk “Santripreneur Educamp”.
Terobosan model pembelajaran kewirausahaan ini berkonsep perkemahan, pelatihan, dan pendampingan penumbuhan kewirausahaan para santri melalui budi daya lebah madu trigona.Bekerja sama dengan Pondok Dar El Furqon (DEF) Depok, kegiatan perkemahan digelar pada 6–7 Agustus 2022, di Kampus DEF Desa Pancawati, Kecamatan Cikreteg, Kabupaten Bogor.
Setelah perkemahan dan pelatihan, kegiatan dilanjutkan dengan pendampingan hingga akhir bulan Agustus.Konsep educamp dalam program ini mengombinasikan kegiatan edukasi, baik indoor maupun outdoor.
Kegiatan indoor berupa pembelajaran terkait cara memahami kewirausahaan dan bisnis Islami; langkah-langkah menjadi wirausaha muda; peluang bisnis budi daya lebah dan teknologi perlebahan; serta motivasi dan karakter seorang wirausaha.Adapun sesi outdoor berupa praktek budi daya yang mencakup penyiapan vegetasi sumber makanan lebah; penyiapan koloni lebah; perawatan koloni; pencegahan predator dan teknik panen madu; hingga pengemasan produk dan pemasarannya.
Pada kegiatan ini, hadir pula Fasilitator Ahli Perlebahan FT UI, Dr. Muh. Sahlan; Pengusaha Madu, Akso Diana, Spt.; serta Pimpinan DEF, Dr. Refdeka Adrianto.
Selama kegiatan, peserta menginap di tenda; mengikuti rangkaian outing, seperti senam dan bermain game; dan trekking cinta alam di sekitar Desa Pancawati. Sebanyak 30 peserta dari berbagai pondok pesantren, seperti DEF, An Nur, Nurani, Darunnasihin, Daarul Ulum, Riyadul Mutaalimin, Al Ustmani, Ibnu Hajar dan ponpes Madinah Alhijrah, turut serta dalam kegiatan tersebut. (Rusdy Nurdiansyah)