Home > Olahraga

1.036 Karateka Bertarung di ALT Kejurnas INKAI

Kejurnas Karate INKAI se Indonesia ALT (Albert Lumban Tobing) Cup 2022 akan digelar di Jakarta pada tanggal 26-28 Agustus 2022
Ketua Umum Pengurus Pusat INKAI Laksamana Muda TNI Ivan Yulivan (tengah).
Ketua Umum Pengurus Pusat INKAI Laksamana Muda TNI Ivan Yulivan (tengah).

ruzka.republika.co.id - Kejurnas Karate INKAI se Indonesia ALT (Albert Lumban Tobing) Cup 2022 akan digelar di Jakarta pada tanggal 26-28 Agustus 2022.

Kejurnas akan diikuti 1.036 atlet dari 34 provinsi. Sebanyak 160 wasit akan memimpin kejurnas yang digelar di Cibubur, Jakarta itu.

Mereka akan bertanding di semua kelas, mulai dari pemula, kadet, yunior, U-20 hingga senior untuk kategori kata dan kumite.

Sebelumnya menurut Ketua Umum Pengurus Pusat INKAI Laksamana Muda TNI Ivan Yulivan, para wasit dan juri ditatar dibawah dewan wasit.

"Pembekalan itu sangat penting bagi seluruh manajer, kontingen, dewan juri untuk melaksanakan kegiatan dengan jujur, adil, dan profesional," kata Ivan Yulivan.

Lebih lanjut dikatakan INKAI menjaga solidaritas dan marwah olahraga beladiri.

Ivan Yulivan mengatakan, kejuaraan ini digelar untuk mencari atlet terbaik di kelasnya masing-masing.

Para pemenangnya, menurut Ivan, akan dikirim untuk mengikuti Kejurnas PB Forki yang bakal diselenggarakan pada pertengahan November 2022.

"Melalui kejuaraan ini, kami mencari bibit atlet berprestasi dengan sasaran diberangkatkan ke Kejurnas Forki. Kami akan saring jadi 90 atlet terbaik dari kejuaraan ini," ujar Ivan Yulivan.

Mengenai kekuatan atlet dari 34 provinsi yang sudah daftar, seluruhnya memiliki potensi untuk menjadi juara.

Menurut Ivan, tak ada daerah yang cukup dominan dengan kekuatan atletnya. Dia mencontohkan, Cokorda Istri Agung Sanistyarani (Coki) berasal dari Bali, lalu ada Ahmad Zigi Zaresta dari NTB dan Ari Saputra dari Lampung.

Bahkan, ketiganya menjadi tulang punggung Indonesia dalam meraih medali emas pada SEA Games di Vietnam lalu.

"Semua daerah sama, hampir merata dan kita tersebar. Jadi semua daerah memiliki peluang yang sama," ungkap Ivan Yulivan.

Menurut dia, INKAI menjadi salah satu perguruan di Indonesia yang konsisten menggelar kejuaraan.

Pada saat dunia dihantam pandemi, kemudian olahraga mati suri, INKAI masih bisa menggelarnya. Cara yang dilakukan adalah kejuaraan secara virtual, baik kata (seni) maupun kumite (tarung).

"Dalam melaksanakan pertandingan, untuk kategori kata ada target. Jadi bertarungnya pakai target saat kejuaraan virtual," ujar Ivan.

Pada Kejurnas INKAI kali ini, pihaknya melibatkan 160 wasit dan juri yang diambil dari berbagai daerah di Tanah Air.

Sebelum memimpin pertandingan, para wasit ini mendapatkan pelatihan dan pentaran selama dua hari di Sekretariat PP INKAI Kompleks Angkatan Darat, Bali Mester, Jatinegara, Jakarta.

"Ada pembekalan seluruh manajer kontingen dan dewan wasit serta juri untuk menyelenggarakan pertandingan dengan jujur, adil dan profesional," terangnya.

Setelah Kejurnas nanti, kegiatan akan dilanjutkan dengan INKAI Goes to Sensei di Gunung Geulis, Bogor, 29 Agustus - 2 September mendatang.

Di sana nanti, peserta akan mendapat gemblengan mental, berlatih teknik baik kata maupun kumite serta filosofi dan sejarah dari dewan guru INkAI dan para pakar olahraga.* (yayan)

× Image