Game Over Joshua, Usyk Menang Untuk Ukraina
ruzka.republika.co.id - Oleksandr Usyk, petinju yang juga mantan pejuang Ukraina, sukses mempertahankan gelar juara dunia kelas berat versi WBA, IBF, WBO, dan IBO, setelah menang split decision atas Anthony Joshua, Sabtu (20/8/2022) malam, di King Abdullah Sport City, Jeddah, Arab Saudi.
Kemenangan tersebut mematahkan pandangan sementara orang yang menyebutnya hanya kebetulan.
Laga pertama digelar di Tottenham Hotspur Stadium, London, Inggris, Sabtu (25/9/2021), Usyk menang 117-112, 116-112, 115-113. Saat itu banyak pihak yang meragukan kemenangannya.
Tapi, ketika laga kedua Usyk kembali menang dengan split- 115-113, 116-112, dan 113-115, banyak orang, termasuk saya yang mengatakan: _Game Over untuk Joshua.
Bagi Usyk, kemenangannya dipersembahkan untuk para pejuang yang hingga hari ini masih berjuang menghadapi invasi Rusia. Usyk sendiri sempat ikut bertempur di medan perang untuk membela negaranya. Tak berlebih, setelah ia dinyatakan menang, ia angkat bendera Ukraina tinggi-tinggi.
Terburuk
Namun kegembiraan yang menyeruak di kubu Usyk, diganggu oleh pernyataan Tyson Fury, juara dunia kelas berat versi WBC. Seperti ditulis oleh Alex Pattle dan Jake Rathborn dari Independent.co.uk, "Ini adalah perebutan gelar kelas berat terburuk yang pernah saya lihat. Dan, saya bisa mengalahkan keduanya hanya dalam semalam!" tegas Fury.
Fury sendiri sesungguhnya sudah menyatakan pensiun, tapi secara resmi dia belum melepaskan gelarnya. WBC pun belum mencoret Fury dari daftar sebagai juara.
Jadi, jika kemudian Fury menantang Usyk dan diizinkan oleh WBC, maka laga tersebut menjadi laga univikasi komplit. Ya, Usyk telah mempertahakan tiga sabuk WBA, IBF, dan WBO. Di samping itu ada bonus IBO.
Usyk sendiri seperti memberikan sinyal untuk mau bertarung dengan Fury, tapi persoalannya apakah Deontay Wilder (peringkat satu WBC) mau melepas haknya? Begitu juga Luiz Ortiz (IBF) dan Joe Joyce (WBO).
Selain itu, Joshua tampaknya juga akan 'menuntut' untuk mengambil laga ketiga dengan Usyk. Maklum, Eddie Hearn promotor yang memegang kedua petinju tentu memiliki perhitungan tersendiri.
Di laga kedua ini, pemerintah kota Jeddah mengeluarkan daba sekitar Rp 948 miliar untuk perhelatan yang pertama kali dimainkan di sana. Secara rinci belum ada laporan resmi berapa penghasilan untuk Hearn, tapi yang pasti tidak kurang dar Rp 200 miliar biasa dikantonginya. Hal ini sebagai mana lazimnya keuntungan bersih sang promotor tidak kurang dari 20 persen.
Joshua sendiri meski akhurnya mau memberi selamat, tapi ia sepertinya menggugat para juri yang bertugas. "Dia (Usyk) memang telah diumumkan sebagai pemenang, tapi, jika kalian jujur, saya lebih baik darinya," cetus Joshua.
Untuk itu, Joshua meminta untuk diberi laga ketiga. "Hal ini pernah saya berikan pada Usyk. Dulu, saya bisa saja menolaknya. Tapi, saya pilih dia dan saya beri dia kesempatan," tukasnya.
Pertanyaannya, akankah ada trilogi Usyk vs Joshua bisa terlaksana? Jawabnya sangat bergantung dengan pemasukan laga kedua ini. Yang pasti, Joshua sudah tak lagi sehebat dulu. Meski dia mengatakan masih tetap hebat, tapi sebentar lagi dia sudah akan menjadi masa lalu. Dan sebaik-baik orang, dialah yang mampu mempersiapkan masa depan dengan baik dan benar....*
M. Nigara, Wartawan Olahraga Senior, Komentator Tinju