Tantangan Transformasi Digital bagi Perekonomian Indonesia
ruzka.republika.co.id - Tantangan transformasi digital bagi perekonomian dalam meningkatkan keunggulan dalam negeri harus ditopang dengan infrastruktur yang memadai, salah satunya internet. Hadirnya internet akan menghubungkan kita sebagai pengguna terhubung dengan siapa saja di seluruh dunia.
Menurut data APJII mengenai survei profil internet Indonesia 2022, pulau Jawa menyumbang 43,92% pengguna internet di Indonesia, di mana 99,26% adalah pelajar dan mahasiswa.
Dengan hadirnya internet memudahkan kita mencari apa saja di dalamnya, begitupun dengan produk-produk yang sedang happening dari seluruh dunia. Hal inilah yang harus menjadi perhatian bagi pemerintah agar kita semua bisa menahan diri untuk tidak membeli produk dari luar negeri.
Menyikapi hal itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bekerjasama dengan SiberKreasi menggelar program webinar literasi digital #MakinCakapDigital dengan tema“Yuk Cintai Produk Dalam Negeri”.
Webinar yang digelar pada Jumat (12/8/2022) di Ballroom hotel Grand Darmo, Kota Surabaya, Jawa Timur, diikuti oleh siswa SMAN 3 Surabaya, SMAN 4 Surabaya dan ribuan siswa lainnya secara daring.
Webinar ini mengundang tamu yang sangat berkompeten di bidangnya, yakni Dr. Jerry Sambuaga (Wakil Menteri Perdagangan), Dr. H. Emil Elestianto Dardak, B.Bus., M.Sc. (Wakil Gubernur Jawa Timur), dan Arizal Tom Liwafa S.T., M.M (Key Opinion Leader).
Tema yang dibahas oleh masing-masing narasumber meliputi digital skill, digital culture, digital ethic, dan digital safety.
Bapak Dr. Jerry Sambuaga menyampaikan:“situasi dan kondisi ekonomi digital Indonesia saat ini mengalami peningkatan secara drastis. Dampak virus Covid-19 mengubah perilaku konsumen menjadi aktif pada transaksi secara online.”
Menurut data Kementerian Perdagangan persentase pembelian secara online meningkat 55% saat Covid-19 melanda Indonesia di tahun 2020. Begitupun dengan nilai Gross Merchandise Value (GMV) tahunan e-commerce di Indonesia meningkat besar nilai pasarnya menjadi 32jt USD pada tahun 2020 dan diperkirakan akan meningkat lagi menjadi 83jt USD pada tahun 2025. Tambah Pak Jerry.
Lalu bagaimana Kementerian Perdagangan mendukung majunya produk dalam negeri?
Jerry menyampaikan ada beberapa hal yang harus kita perhatikan, pertama kita harus tingkatkan kualitas produk buatan dalam negeri, dengan cara kita tingkatkan fasilitas kewirausahaannya, fasilitas akses pasar, fasilitas permodalan, dan fasilitas sarana dan prasarana usaha perdagangan.
Lalu yang kedua, tingkatkan branding dan promosi produk Indonesia melalui internet. Ketiga, penciptaan UMKM naik kelas agar bisa melakukan ekspor melalui platform niaga elektronik.
“Target program digitalisasi UMKM dan pedagang Pasar Rakyat pada tahun 2022 ditargetkan sebanyak 750.000 UMKM dan 250.000 pedagang pasar rakyat,” pungkasnya.
Emil Dardak juga menambahkan:“Literasi digital banyak menekankan pada kecakapan pengguna media digital dalam melakukan proses mediasi media digital yang dilakukan secara produktif. Seorang pengguna yang memiliki kecakapan literasi digital yang bagus tidak hanya mampu mengoperasikan alat, melainkan juga mampu bermedia digital dengan penuh tanggung jawab.”
"Begitupun dengan pemerintah, kita membantu perkembangan digital dengan membangun infrastruktur digital dengan membangun BTS 4G, jaringan palapa dan satelit yang kita punya. Dan begitupun dengan kalian sebagai masyarakat digital, kita membutuhkan 9 juta talenta digital hingga tahun 2030 untuk dapat mendukung transformasi digital nasional," tambah Emil.
“Di Jawa timur sendiri kami membuka program ekonomi kreatif sebagai pengembangan ekonomi Jawa Timur dengan nama Portal Ekonomi Kreatif atau Porekraf,” ujarnya.
Tom Liwafa selaku influencer pada kesempatan yang sama menambahkan, mencintai produk dalam negeri ini sangat wajib digemakan pada anak remaja generasi z ini.
"Saya jadi mengingat awal saya bisnis. Saya membuka toko dengan ukuran yang sangat kecil, jualan stiker. Lalu membuka toko tas produksi pengrajin lokal. Kini sukses mengembangkan usaha yang mungkin sekarang sudah kalian ketahui adalah karena terbantu oleh kalian yang senang membeli produk-produk lokal,” ujarnya.
"Dengan mencintai produk dalam negeri, kita secara tidak langsung telah mendukung UMKM berkembang. Sebagai pengusaha sektor riil yang pernah merintis dari bawah saya membentuk kepedulian dan komitmen saya terhadap dunia UMKM dengan menghadirkan festival UMKM dan kelas-kelas pelatihan bisnis secara gratis,”tambahnya
Dalam webinar kali ini juga, peserta yang hadir dipersilahkan untuk mengutarakan pertanyaan. Salah satu peserta bernama Andini bertanya:“apakah marketplace berpengaruh signifikan di kota surabaya ini?
"Sangat signifikan, marketplace menjadi wadah UMKM di Provinsi kita. Bahkan dengan adanya marketplace sampai ada restoran yg tidak menyediakan tempat duduk dan hanya ada dapurnya saja, karena mereka hanya menyediakan pembelian secara online saja, disisi lain itu membuat keuntungan bagi penjual karena ibarat mereka bisa membuka 3 restoran dari 1 dapur yg sama," jawab Emil Dardak.
Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Jawa Timur. Kegiatan ini terbuka untuk para pelajar mulai dari kelas 4 SD sampai kelas 12 SMA dan para Guru. Untuk info kegiatan Literasi Digital lainnya, bisa klik ke Instagram @siberkreasi dan @literasidigitalkominfo, atau ke website info.literasidigital.id.* (Yayan)