PT Nindya Karya Cuek, Proyek Underpass Dewi Sartika Depok Sebabkan Lingkungan Warga Kebanjiran
ruzka.republika.co.id--Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil optimis pekerjaan proyek underpass Dewi Sartika Depok bisa rampung pada akhir Desember 2022.
"Jadi semua problem yang masih ada sekarang bisa segera diselesaikan,” ujar Gubernur Ridwan Kamil saat menijau langsung pembangunan underpass Dewi Sartika Depok yang didampingi Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono.
Menurut Gubernur Ridwan Kamil, pihknya mengapresiasi jika pembangunan dilakukan dengan cepat sebelum tenggat waktu yang disepakati.
"Jika pekerjaannya bisa dilakukan lebih cepat, akan lebih bagus. Pembangunan dikerjakan dua shift siang dan malam. Tentu pembangunan dilakukan dengan benar dengan menggunakan cara yang tepat dan aman," jelasnya.
Proyek underpass Dewi Sartika Depok sepanjang 470 meter ini menelan anggaran Rp 297,6 miliar dan diharapkan dapat mengurai kemacetan di Kota Depok.
"Tentu diharapkan dapat mengurai kemacetan yang selama ini terjadi karena ada perlintasan kereta api," harap Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono.
Imam juga berharap pembangunan underpass Dewi Sartika Depok ini juga harus memperhatikan dampak lingkungan. "Saya minta juga agar pembangunan harus memperhatikan dampak lingkungan dan menggelar sosialisasi dengan warga," tegasnya.
Namun, sepertinya kontraktor pelaksana pembangunan undepass Dewi Sartika Depok, PT Nindya Karya cuek, tidak peduli dengan dampak yang ditimbulkan dan dirasakan warga, terutama warga sekitar di RW 14, Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok. Dampak yang paling parah yakni pemukiman warga kebajiran saat hujan turun.
"Tidak ada sosialisasi dengan warga. RT dan RW tidak pernah dilibatkan atau hanya sekedar pemberitahuan, bersurat," ujar Ketua RW 14, Abdul Khodir saat mengadu ke wartawan di Kantor PWI Kota Depok, Rabu (10/8/2022).
Menurut Khodir, pembangunan underpass Dewi Sartika Depok banyak masalah dengan warga setempat, menimbulkan banjir saat hujan, tanah merah bekas galian dibiarkan sehingga menimbulkan debu dan becek jika hujan serta pekerjaannya juga terlihat asal-asalan, terutama dalam pembuatan saluran air dan penutupan saluran air yang tak lazim.
"Warga sudah melakukan protes, namum pihak PT Nindya Karya cuek dan terkesan tak peduli. Kami berencana akan mengirimkan surat protes ke Gubernur Jabar dan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok," jelasnya.
Lanjut Khodir, warga juga akan menggelar demo di lokasi proyek pembangunan underpass Dewi Sartika Depok dengan meminta pihak kontraktor untuk memperhatikan dampak lingkungan terutama terkait pemukiman warga banjir dan aktivitas galian tanah.
"Kami dukung pembangunan underpass, tapi kami minta kontraktornya untuk juga peduli dengan lingkungan," ucapnya.
Sebelumnya, proyek yang dikerjakan PT Nindya Karya itu juga telah mengakibatkan pasokan air bersih PT Tirta Asasta Depok terhenti dengan adanya pipa yang bocor akibat pembangunan underpass Jalan Dewi Sartika itu.
"Kami lihat juga situasi galian di bawah rel kereta yang cukup membahayakan. Dikhawatirkan rel kereta ambles. Kami ingatkan dan awasi pekerjaan proyek underpass ini sehingga tidak menimbulkan korban kecelakaan kerja," pungkas seorang warga setempat, Amir. (Rusdy Nurdiansyah)