Repower Bidik Investor Jepang, Jalin Kerja Sama dengan Indonesia Soken
ruzka.republika.co.id--Emiten properti, PT Repower Asia Indonesia Tbk (REAL) menandatangani Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan perusahaan riset pengembangan bisnis asal Jepang yang berkonsentrasi untuk pasar Indonesia yakni Indonesia Soken Co., Ltd.
Penandatanganan tersebut dilakukan dalam rangka menarik investasi investor Jepang untuk pengembangan properti di Indonesia.Penandantangan kerja sama Repower dengan Indonesia Soken dilakukan di Gedung Graha Repower Asia, Jalan Warung Buncit Raya, Jakarta Selatan, Jumat (05/08/2022).
Penandatanganan MoU dilakukan Direktur Utama PT Repower Asia Indonesia Tbk Aulia Firdaus dengan CEO Indonesia Soken, Albertus Prasetyo Heru Nugroho. Turut dihadiri Komisaris Utama PT Repower Asia Indonesia Tbk Ichsan Thalib, Direktur PT Repower Asia Indonesia Tbk Sjafardamsah dan Japanese Education Head Indonesia Soken Matsumoto Shiori.
Direktur Utama PT Repower Asia Indonesia Tbk Aulia Firdaus mengatakan, dengan adanya kerja sama ini, mengartikan bahwa bisnis properti di Indonesia masih dipandang menarik oleh para investor asing terutama investor Jepang, sehingga hal ini menjadi peluang besar bagi pertumbuhan pasar properti di Indonesia.
"Kami harap dengan adanya kerja sama ini menjadi awal sinergi yang baik dalam meningkatkan peluang masuknya investor Jepang untuk berkolaborasi dengan Repower, sehingga kami dapat semakinmenggairahkan pasar properti di Indonesia," ujar Aulia.
Lanjut Aulia, tentunya dengan kerja sama juga hal ini dapat menggenjot pengembangan bisnis properti Repower, baik dari sisi bisnis properti real estate, properti komersial, properti digital, maupun properti edukasi.
"Kerja sama ini sejalan dengan hubungan bilateral yang semakin kuat setelah kunjungan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu ke negara matahari terbit tersebut. Sinergi yang terbangun ini merupakan salah satu strategi Repower dalam membuka peluang untuk perkuatan pendanaan dari investor asing agar dapat menghasilkan properti berkualitas serta mendukung ekspansi Perseroan kedepannya," jelasnya.
CEO Indonesia Soken, Albertus Prasetyo Heru Nugroho menjelaskan, seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik, kebutuhan akan tempat tinggal yang berkualitas pun meningkat pesat, bahkan hingga saat ini jumlah housing backlog hampir mencapai 13 juta.
"Oleh karena itu, kerja sama ini menjadi peluang yang besar bagi investor Jepang untuk berkontribusi melalui investasi di bidang properti dalam rangka mewujudkan kehidupan masyarakat Indonesia yang berkualitas," jelasnya.
Ia menambahkan, kerja sama ini merupakan salah satu komitmen dan peran aktif Indonesia Soken dalam rangka memajukan perekonomian Indonesia. "Khususnya di sektor Properti, terutama dalam membuka peluang kepada investor Jepang untuk dapat melakukan ekspansi dalam pengembangan properti di Indonesia," pungkas Albertus. (Rusdy Nurdiansyah)