Indonesia Panen Emas di Manahan
ruzka.republika.c.id - Kontingen tuan rumah Indonesia seperti sudah diprediksi menguasai arena pertandingan pada ASEAN Paragames 2022 di Kota Solo, Jawa Tengah. Lintasan sintetis dan lapangan hijau Stadion Manahan menjadi saksi kerasnya perjuangan atlet-atlet paralimpik Merah Putih untuk merebut keping demi keping medali.
Pada hari ketiga penyelenggaraan pesta olahraga multicabang dua tahunan khusus atlet penyandang disabilitas Asia Tenggara ini, Senin (1/8/2022), Indonesia meraih 11 medali emas dari cabang-cabang tambang medali, paraatletik, dan pararenang.
Salah satunya direbut oleh atlet Paralimpiade Indonesia, Saptoyogo Purnomo yang turun di nomor lari 100 meter kelas T37 putra. Ia membukukan waktu terbaik 11,42 detik untuk keluar sebagai juara dan menyisihkan rival terdekatnya Le Van dari Vietnam yang mencatat waktu 12,94 detik serta Sakphet (Thailand) dengan torehan 13,99 detik.
Catatan waktu yang dibuat Saptoyogo masih lebih lambat dari pencapaiannya ketika tampil di Paralimpiade Tokyo 2020 dengan 11,31 detik kendati ia saat itu sukses membawa pulang sekeping perunggu. Atlet asli Banyumas, Jawa Tengah tersebut mengatakan hasil di Solo kali ini akan dijadikan acuan dirinya untuk bisa tampil saat Asian Paragames 2023 di Hangzhou, Tiongkok. Ia juga berkeinginan untuk tampil pada Paralimpiade Paris 2024 mendatang.
"Target saya bisa tampil di Asian Paragames 2023 dan Paralimpiade 2024 dan semoga bisa memecahkan rekor 11 detik," ujar Saptoyogo.
Putri Aulia turut mempersembahkan emas lainnya dari nomor 100 meter T13 setelah menyentuh garis finish tercepat, 12,97 detik.
Kendati Indonesia membawa pulang 11 emas, tetapi di dalam klasemen sementara cabang paraatletik ini, yang tercatat baru dua keping. Hal tersebut lantaran masih menunggu dilakukannya upacara penghormatan pemenang (UPP) oleh panitia pertandingan sebagai syarat sah perolehan medali.
Pelatih paraatletik Indonesia, Slamet Widodo dalam jumpa pers di Media Center ASEAN Paragames 2022 Kementerian Komunikasi dan Informatika di Hotel Swiss-Belinn Saripetojo, Solo, Senin (1/8/2022) malam menjelaskan, National Paralympic Committe (NPC) Indonesia menargetkan cabang ini mampu menyumbangkan 35 emas.
Coach Slamet menyebut, Indonesia semula diperkuat oleh 78 atlet paraatletik, tetapi dalam klasifikasi anggota tubuh yang menjadi syarat wajib sebelum ikut pertandingan, sebanyak tiga orang dinyatakan tidak layak tampil (not eligible).
Sebanyak 53 atlet merupakan wajah lama yang juga turun pada ASEAN Paragames 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia. Sedangkan sisanya adalah wajah-wajah baru yang mereka rekrut usai Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) 2021 di Papua. NPC Indonesia, kata Slamet, langsung menggelar pemusatan latihan nasional usai Peparnas 2021.
Sebagian lainnya melakukan pelatnas mandiri di daerahnya masing-masing dengan pengawasan dari NPS provinsi tempat si atlet berlatih mandiri. Usai ASEAN Paragames 2022 di Solo ini, Slamet akan langsung menyiapkan anak-anak asuhnya untuk ajang berikutnya. Ia mengaku, Thailand masih menjadi lawan terberat bagi anak-anak asuhnya.
"Kita masih ada Asian Paragames 2023 dan Paralimpiade 2024. Mereka harus kita persiapkan sejak awal. Kita beri kesempatan mereka kembali ke daerahnya masing-masing selama satu bulan. Setelah itu kembali ke pelatnas NPC Indonesia di Solo," katanya.
Koleksi emas juga dihasilkan atlet pararenang Indonesia yang berlaga di Kolam Renang Manahan, Senin (1/8/2022). Tercatat, tim Merah Putih merebut tujuh emas, sembilan perak, dan tujuh perunggu atau berselisih tipis dari Thailand yang sama-sama mengoleksi tujuh emas, delapan perak, dan empat perunggu.
Salah satunya dibuat perenang pendatang baru Rino Saputra yang turun di nomor 100 meter gaya bebas S9 memulai debutnya dengan cemerlang. Atlet asal Riau itu mencatat waktu tercepat 1 menit 4,72 detik. Torehan serupa juga dilakukan Aris Wibawa yang menang di nomor 100 meter gaya dada SB7. Ia mempersembahkan emas ini untuk Perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 2022.
Kabar gembira juga dituai kampiun powerlifting putri Indonesia, Ni Nengah Widiasih. Perebut perak Paralimpiade Tokyo 2020 dan perunggu Paralimpiade Rio de Janeiro 2016 itu berhasil memboyong dua emas dalam lomba yang digelar di Solo Paragon Hotel. Koleksi emas juga didulang lifter putri lainnya, Eneng (kelas 41 kilogram) dan Rani Puji (61 kg). Indonesia untuk sementara memimpin klasemen medali powerlifting dengan tiga emas diikuti Thailand dengan dua emas.
Dalam klasemen umum sementara seperti dikutip dari website resmi ASEAN Paragames 2022, tuan rumah perkasa di urutan teratas dengan 15 emas, 10 perak, sembilan perunggu diikuti Thailand (sembilan emas, 11 perak, lima perunggu), dan Vietnam (sembilan emas, tujuh perak, lima perunggu). Pada urutan 4-5 besar ada Malaysia yang mengemas enam emas dan satu perak dikuntit Filipina yang meraup tiga emas, empat perak, empat perunggu.
ASEAN Paragames 2022 dibuka secara resmi oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (30/7/2022). Perhelatan olahraga multicabang dua tahunan bagi atlet-atlet penyandang disabilitas di kawasan Asia Tenggara itu melombakan 14 cabang olahraga.
Sebanyak 1.248 atlet berkompetisi dalam 924 pertandingan untuk memperebutkan 453 medali emas, perak, dan perunggu. Event ini akan berlangsung hingga 6 Agustus 2022 mendatang. Indonesia adalah juara umum pada ASEAN Paragames 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia. (Anton/TR/VR)