Home > Galeri

Rusdy Nurdiansyah: Jejak Sang Pendobrak

Separoh hidupnya dihabiskan di dunia jurnalistik. Sarat pengalaman tentu. Luas wawasannya.
 Jejak Sang Pendobrak yang resmi terbit pada Jumat 22 Juli 2022.
Jejak Sang Pendobrak yang resmi terbit pada Jumat 22 Juli 2022.


Oleh: Suryansyah

RAMBUTNYA sudah berubah. Tidak lagi ikal. Gondrong serampangan. Kini dipangkas rapi dan lurus. Seiring penambahan usia.

Rusdy Nurdiansyah. Wartawan senior Republika. Usianya genap 55 tahun. Separoh hidupnya dihabiskan di dunia jurnalistik. Sarat pengalaman tentu. Luas wawasannya.

Berbagai liputan dilakoni. Nasional, regional maupun internasional. Liputan olahraga, hiburan, kriminal, politik hingga perang.

Saya kenal Rusdy saat menimba ilmu di "University of Lenteng Agung" pada 1989. Kampus Tercinta IISIP. 'Pabrik' yang mencetak wartawan. Dia senior, dua tingkat di atas saya.

Rusdy tipikal pekerja keras. Kreatif dan inovatif. Dia juga kritis dalam bersikap. Katakan benar jika benar. Salah jika salah. Argumentasinya kuat. Tak pernah mau kalah.

Rusdy berkiprah di dunia jurnalistik selama 32 tahun. Pada 1990, dia malang melintang sebagai wartawan freelance. Rusdy menulis di beberapa media massa yakni di Tabloid Mutiara, Tabloid Tribun Olahraga dan Majalah Gadis.

Tulisan pertamanya, profil artis Vinny Alvionita. Kala itu cukup populer. Ia pemeran Kedasih dalam sinetron Kedasih yang disiarkan di TPI pada awal tahun 90-an.

Tulisan dan foto karya Rusdy dimuat di Tabloid Mutiara. Honornya tidak seberapa. Tulisannya dihargai Rp 5.000 dan foto Rp 2.500. Jadi total: Rp7.500. Dikirim via wesel pos.

Honor bukan ukuran. Sekejab habis untuk traktir teman kampus. Tapi, dipublish sebuah media jadi kebanggaan tersendiri. Setidaknya untuk mengukur kemampuan diri menulis.

Karir profesionalnya diawali di Majalah Properti Indonesia yakni Info Papan pada 1992-1993. Dengan gaji Rp 100 ribu per bulan, Rusdy berpetualang selama setahun meliput aktivitas bisnis properti.

Pada 4 Januari 1993, lahir koran 'bayi ajaib' Harian Umum Republika. Rusdy kemudian bergabung dengan koran Islam yang diinisiasi organisasi Ikatan Cendekiawan Islam Indonesia (ICMI) dengan bendera PT Andi Bangsa.

Awalnya, berkiprah di Redaksi Republika sebagai Periset Foto. Pada 1998, dipromosikan sebagai Fotografer. Empat tahun berselang, berpindah posisi sebagai Reporter.

Dia wartawan yang lengkap. Mampu memotret dan menulis. Rusdy pun menjadi andalan Republika. Khususnya liputan investigasi, kriminal, bencana serta tulisan feature.

Dan, yang fenomenal saat sajikan tulisan liputan perang di Aceh pada 2002-2004. Liputan lainnya: perjalanan keliling Asia melalui jalan darat dari Jakarta ke Tibet China pada 2006.

Karirnya banyak terbentuk dari rekan-rekan kosnya selama masih menjadi mahasiswa IISIP Jakarta yakni Didik Suryantoro (Metro TV), Eko Suprihatno (Media Indonesia) dan Joko Dolok (Fotografer).

Rusdy juga tergembleng oleh para wartawan seniornya di Republika, Nonang MR, Sony Soemarsono, Bahtiar Phada, Dino Musida, Maman Sudiaman, Krisman Purwoko, Ritno Hendro Irianto, EH Kartanegara, Guntur Subagya, Anif Punto Utomo, Elba Damanhuri, Asro Kamal Rokan dan Nasihin Masha.

Dua petinggi Republika, Daniel Wawengkang dan Erick Thohir juga cukup berperan dalam perjalanan karir jurnalistik Rusdy yang sangat mengagumi sastrawan Taufik Ismail dan wartawan senior Farid Gaban dan Gunawan Muhammad ini.

Pria kelahiran Banda Aceh, 1 Agustus 1967 juga ketua PWI Kota Depok periode 2021-2024. Dia terpilih secara dramatis. Rusdy unggul tipis satu suara atas pesaingnya yang diunggulkan, Rahmad Tarmuji yakni 9-8 pada Sabtu, 10 April 2021. Kemenangan Rusdy tak diharapkan Wali Kota Depok, Mohammad Idris.

Sontak, ratusan papan karangan bunga ucapan selamat berjejer di halaman kantor PWI Kota Depok di Jalan Melati, Pancoran Mas, Kota Depok. Bukti dirinya memiliki jaringan yang kuat.

Ini tidak pernah terjadi dalam sejarah Kota Depok. Bahkan mungkin PWI di daerah lainnya. Pemilihan ketua PWI Depok menjadi pusat perhatian seluruh kalangan.

Rusdy aktif di berbagai komunitas kota Depok. Dia salah satu pendiri Pokja. Ketua Pembina Depok Media Center (DMC). Rusdy juga gencar mengajak wartawan Depok mengikuti Uji Kompetisi Wartawan (UKW). Dia bertekad meningkatkan profesionalisme dan kompetensi wartawan di Kota Depok. Pun menjadikan PWI bermanfaat dan bermatabat.

Terbukti kepemimpinannya menjadikan PWI Kota Depok terbaik ketiga se-Jawa Barat pada Hari Pers Nasional (HPN) Jawa Barat di Bandung pada Maret 2022.

Sebelumnya, Rusdy menerima Press Card Number One (PCNO) atau kartu pers nomor satu dari PWI Pusat pada acara puncak HPN 2022 di Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu 9 Februari 2022.

Rusdy satu-satunya wartawan di Jawa Barat (Jabar) yang diusulkan PWI Provinsi Jabar untuk mendapatkan PCNO PWI, yang merupakan kartu keanggotaan tertinggi sebagai bentuk penghargaan khusus atas pengabdian jurnalistik tanpa henti.

PCNO PWI hanya diberikan kepada wartawan senior yang telah mengabdi lebih 25 tahun di dunia jurnalistik tanpa henti. Penerimanya memiliki integritas sebagai seorang wartawan. Aktif dalam komunitas dan organisasi kewartawanan, terutama PWI. Pun memiliki jejaring yang luas dan selalu menjaga hubungan baik dengan nara sumber dan masyarakat.

Tentu penerima PCNO PWI tidak diragukan lagi kemampuannya dalam menulis liputan investigasi, feature (tulisan khas), sajikan kritik yang bertanggungjawab, mengedepankan kepetingan umum, serta ikut berperan mencerdaskan dan membangun bangsa.

Adapun kriteria penerima PCNO PWI di antaranya menghasilkan karya jurnalistik yang diakui di tingkat daerah, tingkat nasional, mungkin terlebih lagi di internasional, dan secara konsisten berkarya setidaknya dalam kurun waktu 25 tahun.

Ketua Umum PWI Pusat Atal S Depari mengatakan, penghargaan ini sebagai wujud pengakuan kepada insan pers yang telah menunjukkan kinerja profesionalnya, berdedikasi, pengorbanan kepada dunia pers, kemerdekaan pers dalam tahun-tahun pengabdiannya.

Tulisan-tulisan feature dan investigasi Rusdy memang cukup 'renyah' bertutur. Dia mampu merangkai kata dengan menyelipkan kritik tajam yang membuat pembaca tersenyum dibuatnya.

Petualangannya yang menarik itu bisa kita nikmati dalam bukunya yang berjudul: Jejak Sang Pendobrak. Resmi terbit pada Jumat 22 Juli 2022. Buku setebal 280 halaman ini bertajuk 22 Cerita Dibalik Berita.

Buku yang berisi kumpulan-kumpulan tulisan Rusdy di Republika tersebut juga sebagai persembahannya mengakhiri pengabdian sebagai awak Redaksi Republika selama 29 Tahun (1993-2022). Rusdy pensiun dari Redaksi Republika pada 1 Agustus 2022.

Tapi, dia memilih tetap menjadi wartawan dengan karena wartawan adalah jiwanya. Tulisannya bisa disimak di ruzka.republika.co.id bagian dari republika.co.id. *

× Image