NOC Indonesia dan Hungaria Matangkan Kerja Sama Peningkatan Prestasi Olahraga dan Sport Science
ruzka.republika.co.id - Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) mematangkan kerja sama dengan Hungaria di bidang peningkatan prestasi olahraga.
Ketua NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari melakukan lawatan diplomasi internasional ke Budapest untuk membicarakan tambahan potensi kerja sama yang dijalani kedua negara.
Oktohari yang datang ke Budapest atas undangan FINA World Championship 2022 menyempatkan diri mempererat diplomasi internasional dengan Komite Olimpiade Nasional (NOC) Hungaria serta beberapa federasi nasional andalan Hungaria, seperti kano, polo air, anggar, dan renang.
Tak hanya itu, Okto yang didampingi Ketua Komisi Sport Development Calvin Legawa, Wakil Sekjen Daniel Loy serta Hubungan Internasional Lilla Hovard juga sempat berkunjung ke Kementerian Hubungan Luar Negeri dan Perdagangan yang menaungi diplomasi olahraga serta Hungary University of Physical Education.
“Kami mendapat kesempatan bertemu banyak pihak untuk menjajaki kerja sama yang dibangun kedua negara. Bahkan Duta Besar Hungaria untuk Indonesia Lilla Karsay juga turut hadir. Pada kesempatan itu, ia mendampingi Direktur Jenderal Kementerian Hubungan Luar Negeri dan Perdanganan yang menaungi Diplomasi Olahraga yaitu Istvan Igloi Nagy,”kata Okto.
Kerja sama yang tengah dirintis NOC Indonesia ini merupakan lanjutan dari pertemuan yang sudah dijalankan NOC Indonesia. Akhir tahun lalu, Okto sempat bertemu dengan kepengurusan NOC Hungaria sebelumnya yang dipimpin Krisztian Kulcsar. Awal Januari 2022, Kulcsar digantikan Zsolt Gyulay.
Potensi kerja sama dengan Hungaria kian terbuka setelah Duta Besar Hungaria untuk Indonesia Karsay juga sempat berkunjung ke Kantor NOC Indonesia di Senayan, Jakarta, awal bulan ini. Dalam kesempatan itu, Karsay menjelaskan potensi kerja sama di sektor olahraga juga dapat diperluas dari sisi science melalui kepelatihan hingga beasiswa pendidikan ilmu keolahragaan.
Oktohari menjelaskan memiliki alasan khusus menjajaki kerja sama dengan Hungaria. Sebab, Hungaria merupakan negara dengan pengoleksi medali emas Olimpiade terbanyak per kapita yang belum pernah menjadi tuan rumah Olimpiade. Tercatat, Hungaria telah memiliki 551 medali Olimpiade Musim Panas (183 emas, 156 perak, dan 182 perunggu).
“Kami meriset dengan beberapa indikator seperti background negara, dan yang paling mendekati adalah Hungaria, sehingga kami melakukan penjajakan ini. Semua pihak, NOC Hungaria serta pemerintah Hungaria juga terbuka dengan program kerja sama ini,” ujar Oktohari.
“Hungaria juga bisa menjadi contoh karena mereka mendorong olahraga dengan maksimal, bisa dilihat dari penggunaan anggaran yang dialokasikan untuk olahraga. Tidak heran pada Olimpiade Tokyo lalu, Hungaria mampu menjadi peraih medali terbanyak di Olimpiade yang sebelumnya sempat dipegang Finlandia.”
Melalui penjajakan kerja sama tersebut, Oktohari berharap dapat menciptakan peluang bagi cabang olahraga di Indonesia untuk berlatih di Hungaria. Ini, kata Okto, harus dimanfaatkan secara maksimal oleh federasi nasional di Indonesia.
“Kerja sama yang kami bangun ini akan berupa payung hukum, tetapi tetap pelaksananya tentu harus cabor. Kami membuka jalan, dan kami harap semua yang kami lakukan ini dapat dimanfaatkan maksimal oleh cabor di Indonesia dalam hal peningkatan prestasi,”tambah Okto.
Kerja sama yang akan dijalani NOC Indonesia ini sekaligus menambah daftar diplomasi olahraga internasional yang telah dibuka Raja Sapta Oktohari. Sebelumnya, Okto juga telah berhasil menjalani kerja sama dengan Federasi Judo Internasional serta Federasi Esports Internasional (IESF), serta Federasi Teqball Internasional (FITEQ) terkait program peningkatan atlet Indonesia.
Hungaria juga menawarkan pelatihan kepada para pelatih Indonesia di Hungarian University of Sport Science. Ini merupakan universitas tertua di Hungaria yang sudah berdiri sejak 1925 dan memiliki fasilitas edukasi, aktivitas, keolahragaan, serta sport science terbaik di Hungaria. Terdapat enam level edukasi keolahragaaan, mulai dari kursus kepelatihan singkat hingga program PhD.* (suryansyah)