Waspadai Subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5 Dinkes Depok Ingatkan Disiplin 5M Hingga Vaksin Booste
DEPOK -- Subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5 telah terdeteksi di Indonesia, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok meminta masyarakat untuk mengenali gejala kasus Covid-19 subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5.
Subvarian tersebut masih memiliki karakteristik dasar yang mirip dengan varian Omicron asli.
Kepala Dinkes Kota Depok, Mary Liziawati mengatakan, subvarian BA.4 dan BA.5 sangat mudah menular dan dapat menginfeksi ulang penyitas Covid-19.
Selain itu, gejalanya serupa dengan Omicron dengan masa inkubasi dua hingga tiga hari.
“Gejalanya ringan dari varian lainnya seperti alpha dan delta,” jelasnya, Rabu (15/6).
Dikatakan Mary, penderita kasus subvarian ini bergejala dan ada yang tidak bergejala. Adapun gejala yang timbul pada subvarian baru BA.4 dan BA.5 seperti pilek, bersin, sakit tenggorokan, batuk, dan sakit kepala.
Mary menambahkan, vaksin booster dapat efektif mencegah gejala berat dan kematian pada subvarian ini.
Kemudian juga dapat responsif terhadap pengobatan yang ada seperti antivirus dan antibodi monoklonal.
“Sebagai pencegahan, segera lengkapi vaksin booster,” pesannya.
Tak lupa Mary juga mengingatkan kepada seluruh masyarakat Depok untuk disiplin 5M plus melakukan 1D sebagai upaya pencegahan.
“Untuk mencegah penyebaran Covid-19 subvarian baru tetap jalankan protokol kesehatan dengan 5M+1D,” tuturnya.
5M dilakukan dengan menggunakan masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, dan menjaga jarak.
Kemudian, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilisasi dan interaksi.
Selanjutnya, ungkap Mary, untuk 1D dengan divaksin. Masyarakat diingatkan untuk melakukan vaksinasi dosis pertama, kedua, hingga booster.
“Kami terus mendorong masyarakat untuk segera melengkapi vaksinasi Covid-19 sampai dosis ketiga atau booster,” ungkapnya.
Mary menambahkan, upaya pencegahan lainnya yang dapat dilakukan yaitu menghindari ruangan tertutup degan ventilasi buruk. Juga melakukan gaya hidup bersih dan sehat.
“Apabila bergejala, segera lakukan tes antigen maupun PCR,” tandasnya.(Mia Nala)