Ratusan Mahasiswa FIK UI Ucapkan Janji Kepaniteraan
DEPOK--Sebanyak lebih dari 345 mahasiswa Program Sarjana Reguler Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) Angkatan 2018, 2019, dan 2020 serentak mengucapkan janji kepaniteraan, pada Selasa (07/06/2022) lalu. Acara yang diadakan secara hybrid ini diikuti 20 peserta di Auditorium FIK UI dan peserta lainnya melalui daring.
Hadir dalam acara tersebut, Dekan FIK UI, Agus Setiawan, Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Kemahasiswaan, Dessie Wanda, serta perwakilan dari Persatuan Perawat Nasional, Ns. Agnes Elly K.
Menurut Dekan FIK UI, Agus Setiawan dalam siaran pers yang diterima ruzka.republika.co.id, Ahad (12/06/2022), sebelum menerjunkan mahasiswa di berbagai institusi kesehatan, FIK UI perlu mengambil sumpah dari para peserta agar ke depannya mereka dapat bertanggung jawab dan memegang kode etik selama menjalankan tugas sebagai perawat.
“Kami mendorong lulusan FIK UI untuk bersikap profesional dengan mengesampingkan perbedaan suku, ras, budaya, dan agama,” ujar Agus yang pernah menjabat sebagai Ketua Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia Periode 2021–2025.
Dalam kata sambutan, Agus menyampaikan betapa pentingnya bekal pengetahuan dan keterampilan bagi perawat sebelum mereka terjun ke dunia kerja. Sebagai Fakultas Ilmu Keperawatan pertama di Indonesia, FIK UI bertanggung jawab mendidik dan mengajarkan mahasiswanya agar dapat lulus dengan kompetensi terbaik, berintelektualitas tinggi, berbudi pekerti luhur, serta mentaati Kode Etik Keperawatan Indonesia.
Hal ini dilakukan agar lulusan FIK UI mampu bersaing secara nasional dan global.Ada lima hal yang diharapkan dapat diterapkan para mahasiswa setelah mengikuti praktik klinik, yakni pemberi pelayanan kesehatan langsung, leader and manager, communicator, education, dan searcher. Untuk mencapai lima hal ini, perlu adanya standardisasi kompetensi yang harus dipenuhi mahasiswa FIK UI.
Pertama, mahasiswa wajib bersikap jujur, disiplin waktu, dan bertanggung jawab. Kedua, etik dan legal. Dengan mengedepankan etik dan legal, mahasiswa didorong untuk menjaga rahasia pasien, memberikan pelayanan kesehatan terbaik, mendahulukan kepentingan pasien di atas kepentingan pribadi, serta menjalankan tugas sesuai dengan kode etik.
Selain itu, mahasiswa harus mengembangkan pribadi dengan ilmu baru, inovasi, dan riset. Selama mengemban amanah di institusi mana pun, mahasiswa diharapkan terus meningkatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan agar dapat mengikuti perkembangan di dunia kesehatan. Ini dilakukan untuk menambah bekal sebelum menjadi ners yang sesungguhnya.
“Upacara janji kepaniteraan ini menjadi awalan bagi calon perawat masa depan yang berkiprah di rumah sakit. Sebagai garda terdepan saat menangani pasien, perawat harus memberikan pelayanan maksimal demi kesembuhan, kenyamanan, dan kepuasan pasien. Saya berharap kedepannya lulusan FIK UI dapat berprestasi di tingkat nasional, berkiprah di luar negeri, serta berkontribusi sehingga dapat mengharumkan nama FIK dan UI,” jelas Agus.
Upacara janji kepaniteraan wajib diikuti mahasiswa keperawatan di seluruh Indonesia sebelum diterjunkan ke dunia kerja. Penandatangan janji kepaniteraan kali ini diwakili Alfin Heriagus (2018) dan Aine Shahnaz Tjandraatmadja (2020). Terdapat pembagian buku kode etik keperawatan yang diberikan secara simbolis kepada Rochmad Adi Baskoro (2019) dan Ghina Salsabila (2020). Acara tersebut diakhiri dengan lantunan doa oleh Muzani selaku staf FIK UI. (Rusdy Nurdiansyah)