Nasional
Beranda » Berita » Gunung Tak Bicara Agar Tampak Tinggi: Saat Presiden Prabowo Angkat Topi Menhub Dudy Purwagandhi

Gunung Tak Bicara Agar Tampak Tinggi: Saat Presiden Prabowo Angkat Topi Menhub Dudy Purwagandhi

Presiden Prabowo Subianto didampingi Menhub Dudy Purwagandhi meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru pada Selasa, 4 November 2025. (Foto: Dok Kemenhub) 
Presiden Prabowo Subianto didampingi Menhub Dudy Purwagandhi meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru pada Selasa, 4 November 2025. (Foto: Dok Kemenhub)

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK — Dalam peresmian Stasiun Tanah Abang Baru pada Selasa, 4 November 2025, Presiden Prabowo Subianto mmberi pesan mendalam kepada Menteri Perhubungan (Menhub), Dudy Purwagandhi dengan pernyataan: “Bekerja setahun berasa tiga tahun", disertai gestur simbolik mengangkat topi (salute) kepada Menhub di hadapan publik dan media.

Pernyataan dan gestur tersebut muncul dalam momentum satu tahun pemerintahan Prabowo–Gibran.

Salah satu keberhasilan setahun Pemerintahan Prabowo adalah dengan percepatan pembangunan dan penggunaan Stasiun Tanah Abang yang menjadi jantung stasiun KRL di Jabodetabek.

"Ini mereka tuh satu tahun kerja, dibilang sama dengan tiga tahun. Enggak ada Sabtu-Minggu, kan?" kata Presiden Prabowo.

"Enggak ada, Bapak. Siap," jawab Menhub Dudy.

ITC Bersama Polres Depok Buka Pos Pengamanan Malam Tahun Baru, Dukung Rayakan Tanpa Kembang Api

Baca juga: Digagas Presiden Prabowo, Kampung Haji Indonesia di Mekkah Masuki Proses Tender

Presiden Prabowo tiba-tiba membuka topi Menhub Dudy. Ia melihat rambut sang menteri yang mulai memutih.

Ungkapan “bekerja setahun berasa tiga tahun” menegaskan kerja Menhub dianggap cepat, produktif, dan berdampak besar dalam waktu singkat. Presiden ingin menegaskan Kemenhub di bawah Dudy Purwagandhi bekerja efektif dan efisien, bahkan melampaui ekspektasi.

Ini menjadi pengakuan publik bahwa sektor transportasi mengalami percepatan pembangunan. Publik membaca bahwa Menhub benar-benar “all out” dalam mempercepat proyek transportasi, sampai Presiden mengibaratkan waktunya berlipat ganda.

Ucapan itu memperkuat narasi publik bahwa pemerintahan Prabowo bergerak cepat dan konkret dalam membangun infrastruktur dan layanan transportasi. Secara simbolik, Presiden sedang menanamkan citra pemerintahan kerja cepat, hasil nyata untuk rakyat.

Rakernas PMSM Indonesia Susun Strategi Unggul Perkuat Daya Saing Global

Baca juga: BPS: Indeks Pembangunan Manusia di Depok Meningkat, Kualitas Hidup Warganya Lebih Sejahtera

Pujian kepada Menhub ini merupakan pesan tersirat juga kepada seluruh jajaran kabinet: bekerja keras, cepat, dan melayani rakyat. Hal ini bisa meningkatkan semangat kerja kolektif.

Mengangkat topi adalah gestur penghormatan dan apresiasi tinggi, biasanya diberikan kepada seseorang yang telah menunjukkan dedikasi, integritas, dan hasil nyata. Ini menandakan Presiden tidak hanya puas, tapi bangga secara pribadi terhadap kinerja Dudy dan tim Kemenhub.

Kerja Nyata Menhub Dudy Purwagandhi

Stasiun Tanah Abang menjadi salah satu bukti kerja nyata Menhub Dudy dan tim Kemenhub. Sehari setelah peresmian Tanah Abang Baru, Menhub bergerak ke Sumatra untuk meresmikan Pelabuhan.

Hadapi Nataru, Bupati Majalengka Instruksikan Pantau Ketat Harga Pangan

Bersama Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Menhub meresmikan dua infrastruktur transportasi di Kepulauan Riau, yakni Pelabuhan Penyeberangan Letung dan Pelabuhan Penyeberangan Sedanau, pada Rabu, 5 November.

Baca juga: PLN Icon Plus Beri Penghargaan ke Para ICONers Berprestasi

Kepulauan Riau memiliki karakteristik geografis kepulauan yang khas di mana transportasi laut dan penyeberangan menjadi urat nadi kehidupan bagi masyarakat di wilayah tersebut.

Keberadaan Pelabuhan Penyeberangan Letung dan Pelabuhan Penyeberangan Sedanau sangat strategis untuk memperlancar mobilitas masyarakat, kendaraan, maupun logistik antarwilayah.

Pada tahun ini juga, Menhub Dudy menambah lagi bandara-bandara dengan status internasional sebagai upaya kuat meneguhkan Asta Cita Presiden Prabowo. Bandara-bandara itu: Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang; Bandara HAS Hanandjoeddin, Bangka Belitung; Bandara Jenderal Ahmad Yani, Semarang; Bandara Syamsuddin Noor, Banjarmasin; dan Bandara Supadio, Pontianak.

Menhub Dudy melihat bahwa konektivitas udara adalah urat nadi mobilitas ekonomi dan integrasi nasional. Industri pariwisata, ekonomi kreatif, dan kekuatan ekonomi lokal akan meningkat dan berkembang pesat.

Baca juga: Brimob Polri Sigap Tangani Dampak Gempa 4,5 SR di Tarakan Kaltara

Dengan pembukaan ini, Menhub menegaskan bisa membuka akses langsung dari berbagai daerah ke rute internasional tanpa harus transit di kota besar seperti Jakarta, Surabaya, atau Denpasar.

Juga, ini akan memperkuat pemerataan pembangunan ke wilayah luar Jawa dan kawasan strategis seperti Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, serta Papua.

Tujuan lainnya, untuk menjadikan transportasi udara sebagai instrumen pemerataan ekonomi, bukan sekadar layanan komersial di kota besar.

Program kerja nyata Menhub lainnya yang juga fenomenal adalah penerapan penuh kebijakan Zero ODOL (kendaraan over-dimension over-load/kelebihan ukuran kelebihan muat) efektif mulai 1 Januari 2027.

Kendaraan barang yang kelebihan dimensi dan muatan (ODOL) telah menjadi masalah serius di Indonesia. Pasalnya, kendaraan ODOL ini menyebabkan tingginya angka kecelakaan lalu lintas yang melibatkan angkutan barang kelebihan muatan.

Baca juga: Danantara Pilih Mitra Resmi SUS Indonesia dalam Program Nasional WtE

Kerusakan infrastruktur jalan nasional yang dipicu oleh beban kendaraan di atas kapasitas, menyebabkan beban biaya pemeliharaan tinggi. Ekonomi menjadi mahal dan jalanan macet dengan kerugian ekonomi tinggi.

Program Teman Bus menjadi andalan masyarakat di perkotaan dan desa sebagai alat tranpsortasi utama terus dilanjutkan Menhub Dudy. Juga, program Bus Sekolah untuk membantu mobilitas siswa/siswi sekolah di seluruh Indonesia.

Pada Kamis, 6 November 2025, Menhub Dudy menyerahkan bantuan bus sekolah dari Kementerian Perhubungan kepada Kementerian Sosial untuk mendukung operasional Sekolah Rakyat di Yogyakarta. Penyerahan ini disaksikan Menteri Sosial Saifullah Yusuf dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X.

Dengan melihat kerja dan program Kemenhub ini tak heran jika Presiden Prabowo memberikan apresiasi tinggi kepada Menhub Dudy Purwagandhi dan jajarannya.

Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan Gratiskan Perlindungan bagi 11 Ribu Pekerja Lapisan Terbawah

Apalagi, program-program ini menyentuh langsung kepentingan dan kebutuhan rakyat, menjadi pilar utama ekonomi nasional, dan menyatukan Indonesia dengan konektivitas transportasi.

Menhub Dudy menunjukkan jiwa pemimpin yang bekerja senyap namun memberikan dampak besar. Ia bekerja dalam hening namun menghasilkan sesuatu yang gemilang.

Gunung tak perlu bicara untuk tampak tinggi. Keberhasilan tidak datang dari suara-suara bising pencitraan. Keberhasilan terlihat dari hasil yang dituai secara serius dan keras. (***)