Home > Info Kampus

Dukung Kesehatan Warga Kepulauan Seribu, UI Gelar Operasi Bedah Minor

Pada Juli 2025, Gubernur DKI Jakarta, Praamono Anung, mengakui minimnya tenaga kesehatan di wilayah Kepulauan Seribu.
FKUI gelar Operasi Bedah Minor ke warga Kepulauan Seribu. (Foto: Dok Humas UI) 
FKUI gelar Operasi Bedah Minor ke warga Kepulauan Seribu. (Foto: Dok Humas UI)

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Kepulauan Seribu masih menghadapi sejumlah keterbatasan fasilitas kesehatan, terutama terkait dengan ketersediaan tenaga medis, infrastruktur, dan aksesibilitas.

Pada Juli 2025, Gubernur DKI Jakarta, Praamono Anung, mengakui minimnya tenaga kesehatan di wilayah Kepulauan Seribu.

Sehingga perlu upaya perbaikan demi peningkatan kualitas hidup dan layanan kesehatan masyarakat di Kepulauan Seribu.

Dalam mendukung langkah tersebut, Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Pengmas) Universitas Indonesia (UI) dari Departemen Klinik Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran (FK) memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat di Pulau Panggang, Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

Baca juga: Bukti Komitmen Dalam Menjaga Manajemen Mutu Layanan, PLN Icon Plus Kembali Raih ISO 9001

Kegiatan bertajuk “Operasi dan Penyuluhan Kesehatan untuk Masyarakat Kepulauan Seribu 2025” ini diikuti lebih dari 70 Peserta, pada Sabtu (11/10/2025).

Program pengabdian ini merupakan bagian dari roadmap tiga tahun FKUI untuk Kepulauan Seribu, yang mencakup tiga tahap kegiatan. Pada 2025, kegiatan difokuskan untuk operasi dan penyuluhan kesehatan

Pada 2026 untuk pelatihan dan kaderisasi kesehatan penyakit bedah, serta pada 2027 untuk penguatan jejaring dengan menjadikan RSUD Kepulauan Seribu dan Puskesmas Pulau Panggang sebagai fasilitas binaan FKUI.

Ketua Tim Pengmas, Dr. med. dr. Nyityasmono Tri Nugroho, Sp.B, Subsp.BVE(K)., mengatakan kegiatan ini tidak hanya berfokus pada aspek kuratif, tetapi juga edukatif. “Melalui kegiatan ini, kami ingin menghadirkan pelayanan yang tidak hanya mengobati atau menyembuhkan penyakit, tetapi juga mengedukasi masyarakat. Harapannya, masyarakat semakin siap menghadapi situasi darurat dan memahami pentingnya menjaga kesehatan secara mandiri,” jelas Tri dalam siaran pers yang diterima, Selasa (28/10/2025).

Baca juga: Seremoni Kecil Peringatan Sumpah Pemuda di Kantor PWI Depok, Ketika Kata Menemukan Rumahnya Kembali

Dalam kegiatan tersebut, Tim Pengmas UI memberikan pelayanan operasi bedah minor, seperti sirkumsisi, eksisi clavus (mata ikan), dan pengangkatan nevus pigmentosus (tahi lalat).

Sirkumsisi menjaga kebersihan organ genital, mencegah infeksi, dan mengurangi risiko masalah seperti fimosis. Pengangkatan mata ikan dapat mengurangi rasa nyeri akibat penebalan kulit.

Sementara, pengangkatan nevus pigmentosus, selain alasan estetika, juga mencegah kondisi yang lebih serius.

Selain tindakan medis, Tim Pengmas UI juga mengadakan pemeriksaan kesehatan gratis serta penyuluhan dan pelatihan penanganan kegawatdaruratan, antara lain Bantuan Hidup Dasar (BHD), pertolongan pertama pada korban tenggelam, dan penanganan awal luka pendarahan aktif.

Baca juga: Inilah Daftar Alokasi Kuota Haji 2026 Setiap Provinsi

Pemeriksaan kesehatan ini terafiliasi dengan Satu Sehat untuk membantu percepatan program cek kesehatan gratis Kementerian Kesehatan.

Dalam kegiatan tersebut, sebanyak 10 anak menjalani sirkumsisi, 4 pasien mendapatkan tindakan operasi minor, serta 60 warga mengikuti sesi pemeriksaan dan penyuluhan kesehatan yang berlangsung secara interaktif.

Tenaga kesehatan Puskesmas Pulau Panggang, dr. Abdul Gafur, mengapresiasi pelaksanaan kegiatan ini.

“Banyak warga datang sejak pagi dengan semangat luar biasa. Mereka merasa kegiatan ini benar-benar membantu, terutama bagi yang kesulitan menjangkau layanan medis lanjutan,” kata dr. Abdul.

Baca juga: DPRD DKI Dukung Pembangunan Rumah Sakit Tipe A di Lahan Sumber Waras

Bekerja sama dengan tim tenaga kesehatan dari Puskesmas Pulau Panggang, kegiatan pengmas ini melibatkan tim lintas disiplin dengan dukungan para residen dari Program Pendidikan Dokter (PPDS) Ilmu Bedah, PPDS Ilmu Bedah Plastik, PPDS Ilmu Bedah Toraks dan Kardiovaskular FKUI, serta dokter umum dan mahasiswa Program Sarjana Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) UI di bawah bimbingan Dr. Kuntarti, S.Kp., M.Biomed.

“Kolaborasi lintas fakultas antara FK dan FIK UI memberikan dampak signifikan, terutama pada aspek edukasi. Edukasi kesehatan berbasis praktik langsung seperti ini sangat efektif. Warga tidak hanya mendengar, tetapi juga mempraktikkan penanganan dasar kegawatdaruratan, sehingga lebih siap menolong sesama di komunitas mereka,” ungkap Dr. Kuntarti. (***)

Image
rusdy nurdiansyah

rusdynurdiansyah69@gmail.com

× Image