Home > Info Sehat

Duduk Terlalu Lama Ternyata Juga Jadi Faktor Pemicu Serangan Jantung

Kurang gerak dan Dlduduk terlalu lama, kini bisa disebut sebagai 'rokok jenis baru' oleh para ahli kesehatan.
Foto ilustrasi duduk terlalu lama dapat menyebabkan serangan jantung. (Foto: Dok RUZKA INDONESIA) 
Foto ilustrasi duduk terlalu lama dapat menyebabkan serangan jantung. (Foto: Dok RUZKA INDONESIA)

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Mungkin banyak orang mengira bahwa ancaman terbesar bagi kesehatan jantung hanya berasal dari makanan berlemak atau kebiasaan merokok.

Nah, ternyata tidak hanya itu, gaya hidup modern dengan terlalu banyak duduk ternyata tidak kalah berbahaya yang mengakibatkan serangan jantung.

Kurang gerak dan duduk terlalu lama, kini bisa disebut sebagai 'rokok jenis baru' oleh para ahli kesehatan.

Baca juga: Rektor UI Terima Penghargaan Bergensi dari Tohoku University Jepang

Seperti yang diungkapkan Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Boby Arfhan Anwar yang mengatakan bahwa kebiasaan duduk dalam waktu lama tanpa jeda termasuk gaya hidup tidak aktif yang sangat berisiko bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah.

“Banyak penelitian menunjukkan bahwa gaya hidup yang tidak aktif merupakan penyebab dari berbagai penyakit jantung dan pembuluh darah, sehingga ini disebut sebagai 'rokok jenis baru'," jelas Bobby seperti dikutip dari berita.depok.go.id, Ahad (12/10/2025).

Dokter yang juga merupakan influencer ini menjelaskan, gaya hidup masyarakat saat ini yang lebih banyak duduk, baik di tempat kerja, di kendaraan, maupun di rumah, menjadi salah satu faktor pemicu penyakit jantung.

Baca juga: Antusias Tinggi Wisata Malam ke Taman Margasatwa Ragunan, Tercatat Total 3.635 Pengunjung

“Orang yang terlalu lama duduk seharian, tidak ada jedanya sampai tiga-empat jam terus-menerus, berisiko tinggi mengalami gangguan jantung dan pembuluh darah,” terang dokter Boby.

Menurut dokter Boby, ketika seseorang duduk terlalu lama dalam satu posisi, sirkulasi darah menjadi tidak optimal. Serta, jantung akan malas untuk berdetak karena tubuh tidak aktif bergerak.

"Kondisi tersebut dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, diabetes, hingga penumpukan lemak dalam tubuh," tegasnya.

Baca juga: Provinsi Banten Luncurkan Bus Trans Banten, Setiap Bulan akan Dievaluasi

Jadi, lanjut dokter Boby, meski terlihat sederhana, kebiasaan duduk lama tanpa bergerak ternyata berdampak besar bagi kesehatan.

Itulah sebabnya istilah 'duduk lama' menjadi 'rokok jenis baru' karena menggambarkan bahaya diam terlalu lama bagi tubuh.

"Yuk, kita mulai bergerak secara teratur. Berolahraga, berjalan kaki, melakukan peregangan ringan, atau sekadar berdiri sejenak bisa membantu menjaga sirkulasi darah tetap lancar," ajaknya.

Ia menasehati, bahwa gaya hidup adalah kunci menjaga jantung tetap sehat.

"Jadi, jangan biarkan tubuhmu 'merokok' diam-diam hanya karena terlalu lama duduk," tukas Boby. (***)

Image
rusdy nurdiansyah

rusdynurdiansyah69@gmail.com

× Image