Home > Info Kampus

Bulan Kesehatan Gigi Nasional 2025, Ponpes Minhaajurrosyidiin Bersama FKG UI Edukasi Pembiasaan Hidup Sehat

Giat fokus pada edukasi dan pembiasaan hidup sehat di kalangan santri usia dini dan sekolah dasar.
Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2025 dengan tema “Senyum Sehat Indonesia” di Pondok Pesantren Minhaajurrosyidiin, Jakarta Timur. (Foto: Dok RUZKA INDONESIA) 
Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2025 dengan tema “Senyum Sehat Indonesia” di Pondok Pesantren Minhaajurrosyidiin, Jakarta Timur. (Foto: Dok RUZKA INDONESIA)

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI) bersama Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut (RSKGM UI) serta Unilever menggelar kegiatan Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2025 dengan tema “Senyum Sehat Indonesia”.

Salah satu rangkaian kegiatan dilaksanakan di Pondok Pesantren Minhaajurrosyidiin Lubang Buaya, Kota Administrasi Jakarta Timur

Giat fokus pada edukasi dan pembiasaan hidup sehat di kalangan santri usia dini dan sekolah dasar.

Kegiatan yang berlangsung pada 15 dan 17 September 2025 ini terdiri dari dua agenda utama: Training of Trainers (ToT) bagi guru, komite orang tua, dan dokter kecil; serta Sikat Gigi Bersama (Sigiber) yang diikuti ratusan santri PAUD/TK dan SD.

Baca juga: Pemkot Depok dan Usahid Sepakat Berikan Beasiswa Khusus

Latar Belakang: Masalah Serius Kesehatan Gigi

Menurut laporan WHO Global Oral Health Status Report 2022, lebih dari 3,5 miliar orang di dunia menderita penyakit gigi dan mulut, dengan karies gigi sebagai masalah paling umum.

Sementara itu, Riskesdas 2023 mencatat 56,9% penduduk Indonesia usia tiga tahun ke atas mengalami gangguan kesehatan gigi dan mulut.

Data ini menunjukkan urgensi penguatan layanan promotif dan preventif, khususnya di sekolah dan pesantren.

“Anak-anak mencerminkan kebiasaan orang tuanya. Jika orang tua tidak membiasakan sikat gigi dua kali sehari, anak-anak 14 kali lebih sering tidak menyikat gigi secara teratur,” demikian salah satu temuan riset yang dipaparkan tim FKG UI

Baca juga: Siapkan Talenta untuk Menghadapi Trilema Energi, UPER Lantik 1.400 Mahasiswa dan Naikkan Beasiswa 30 Persen

BKGN IKGMP UI 2025, Pesantren Sebagai Basis Edukasi

Koordinator Pesantren Health Program, drg. Gita Ariffa Sjarkawi, M.Kes, menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari upaya Usaha Kesehatan Gigi Sekolah/Pesantren (UKGS).

“Tujuan kami adalah membentuk kebiasaan sehat sejak dini. Santri dan siswa bukan hanya belajar agama dan akademik, tetapi juga kesehatan, sehingga mereka tumbuh menjadi generasi yang kuat dan percaya diri,” ujarnya.

Dalam Kegiatan ini, KH. Chairul Baihaqi sebagai Pimpinan Ponpes Minhaajurrosyidiin menyampaikan.

“Kami menyambut baik program ini karena kesehatan gigi dan mulut adalah bagian penting untuk kesehatan para santri dalam menempuh pendidikan dan beribadah dalam Pesantren. Santri yang sehat akan lebih semangat belajar dan berkontribusi menjadi Generasi Emas di Tahun 2045 bangsa Indonesia,” ungkapnya.

Ia mengharapkan kegiatan kolaborasi antara Ponpes Minhajurrosyidiin dan Universitas Indonesia ini berkesinambungan di masa depan.

Baca juga: Program Rumah Kreatif Anak Istimewa, Disdik Depok Latih Motorik Halus Lewat Seni Lukis

Rangkaian Kegiatan

Pada sesi ToT (15 September 2025), para guru, komite orang tua, dan dokter kecil mendapat pelatihan langsung dari dosen dan mahasiswa Magister Ilmu Kedokteran Gigi Komunitas FKG UI.

Materi yang diberikan meliputi cara menyikat gigi yang benar, penggunaan pasta gigi berfluorida, serta strategi membentuk kebiasaan sehat di lingkungan keluarga dan sekolah.

Sementara itu, pada Sigiber (17 September 2025), ratusan santri melakukan praktik sikat gigi bersama di dalam kelas. Aktivitas ini menjadi simbol komitmen kolektif untuk menjaga kebersihan mulut sejak dini.

Baca juga: Mahasiswa UPER Diversifikasi Olahan Singkong, Dongkrak Ekonomi Desa Barengkok

Dukungan Akademisi dan Praktisi

Kegiatan ini turut melibatkan 11 dosen Departemen Ilmu Kedokteran Gigi Masyarakat-Pencegahan FKG UI, 7 mahasiswa magister, dan 8 mahasiswa profesi kedokteran gigi.

Di antaranya hadir pakar kesehatan gigi masyarakat seperti Prof. drg. Risqa Rina Darwita, Ph.D, Prof. drg. Armasastra Bahar, Ph.D, serta Prof. drg. Anton Rahardjo, M.K.M., Ph.D.

Harapan ke Depan

Dengan terlaksananya program ini, FKG UI berharap dapat membantu menurunkan prevalensi karies dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesehatan gigi. Dukungan dari pihak pesantren, orang tua, serta institusi pendidikan menjadi faktor kunci keberhasilan program.

“Bulan Kesehatan Gigi Nasional bukan hanya seremonial, melainkan gerakan nyata. Senyum sehat Indonesia dimulai dari anak-anak kita hari ini,” pungkas drg. Novalino, MARS, Ketua Panitia BKGN 2025. (***)

× Image